palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dugaan pemalakan mewarnai kejadian kasus bullying yang berujung kematian mahasiswa program dokter spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip).
Juru bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril mengungkap perihal pemalakan senilai Rp 20-40 juta per bulan di luar biaya pendidikan.
“Permintaan uang ini berkisar antara Rp 20-Rp 40 juta per bulan,” kata Syahril pada Minggu (1/9), dikutip dari detikHealth.
Berdasarkan keterangan mahasiswa senior, iuran tersebut bertujuan untuk kebutuhan bersama dan makan.
Hal ini disampaikan oleh mahasiswa senior PPDS Anestesi Undip, Angga Rian. Menurutnya uang makan menjadi hal penting di saat para dokter tidak bisa meninggalkan ruang operasi.
“Membeli makanan itu sistemnya gotong royong, kenapa? Karena program operasi Kariadi ini 24 jam, untuk makan malam kita tidak disediakan makan malam oleh rumah sakit. Nah sementara residen ini posisinya masih di kamar operasi menjalankan pembiusan, salah satu sistemnya adalah kita dibelikan makanan dan itu akan berlanjut seperti itu terus sampai program operasinya bisa selesai,” kata Angga saat ditemui wartawan di FK Undip, Tembalang, Semarang, Senin (2/9/2024).
Angga menuturkan Solusi ini dibuat untuk membantu juniornya ditengah padatnya jadwal operasi.
“Almarhumah bagaimana ketika sudah senior? Ketika sudah senior juga makannya disediakan oleh adiknya yang paling kecil, jadi memang pembagian makan itu dibantu oleh adik yang paling kecil agar yang di kamar operasi tetap bisa menjalankan pembiusan,” jelasnya.
Terkait dengan besaran iuran, Angga mengaku setiap Angkatan berbeda. Ia juga mengaku tidak mengetahui iuran Angkatan korban.
“Tidak tentu (jumlah iuran), ada yang tidak perlu iuran dalam satu bulannya. Makanya iuran itu tergantung kebutuhan kita untuk kas buat makan, paling besar pas saya Rp 10 juta dan kalau ada sisa itu dikembalikan dan itu kan hanya satu semester saja,” ucap Angga, kemarin.
“Pemalakan itu tidak ada, iuran ke seseorang itu tidak ada, kalau iuran untuk makan, rumah tangga, untuk air minum itu diatur oleh bendahara. Kalau nilainya (tidak tahu) saya tidak seangkatan sama dia ya,” imbuh dia. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com