Dugaan Kasus Bullying pada Mahasiswi PPDS Undip, Keluarga Terus Mendapat Tekanan

Semarang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com –  Dugaan bullying yang terjadi pada mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) hingga meninggal dunia masih diselidiki oleh pihak kepolisian.

Keluarga korban diduga mengalami tekanan terkait dengan dugaan kasus bullying melalui Whatsapp.

“Sampai saat ini (Kemenkes) memberikan perlindungan dari tekanan yang didapatkan melalui HP adik almarhumah (dr ARL) dan keluarga almarhumah melalui ibu almarhumah,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.

“Anonim ya (pengirimnya) melalui pesan WhatsApp,” tambah dia.

Perlu diketahui sebelumnya, mahasiswi PPDS program anestesi Fakultas Kedokteran Undip di RSUP Dr Kariadi Semarang ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya pada Senin (12/8) setelah menyuntikkan obat.

Pihak keluarga dr ARL didampingin dengan Kementerian kesehatan telah melaporkan senior yang diduga melakukan perundungan.

Dalam hal ini, Pengacara keluarga dr ARL, Misyal Achmad menyebut pihaknya telah mengantongi bukti ancaman, intimidasi, bahkan pemerasan.

“(Laporan terkait) Pengancaman, intimidasi, pemerasan, ada beberapa lah dari mahasiswa juga, ada lebih dari satu, ada beberapa kita nggak bisa anu (sebut nama), senior,” kata Misyal. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati