Semarang palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Suharnomo selaku Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang meminta warga kampus untuk berhenti membahas polemik terkait dengan meninggalnya mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Fakultas Kedokteran (FK) Undip, dr Aulia.
“Saya minta jajaran civitas akademika berhenti berpolemik dan berdebat tentang peristiwa kematian mahasiswa PPDS Fakultas Kedokteran Undip. Setop sekarang juga,” kata Suharnomo.
“Tidak usah membuat pernyataan-pernyataan dan tidak usah terpancing, kita tunggu sampai ada hasil penyidikan resmi dari kepolisian,” imbuh dia,
Ia meminta semua pihak memberikan waktu untuk kepentingan penyelidikan polisi.
“Rasanya pembahasan kematian dokter Aulia sudah menjadi masalah hukum sehingga pihak-pihak di luar penyidik sebaiknya menahan diri. Jangan sampai masalah ini menjadi keruh dan menjadi bola liar,” ujar Suharnomo.
Suharnomo menyebut pihaknya akan memberikan tindakan jika jajaran Undip ada yang terbukti bersalah.
“Tidak perlu banyak kata. Kalau ada yang dinyatakan bersalah, dan itu ada dalam lingkup kewenangan kami, pasti ada tindakan sesuai ketentuan yang ada. Saya bisa pastikan itu,” tegasnya.
Perlu diketahui sebelumnya, dr Aulia ditemukan meninggal dunia di kosnya. Kasus ini pun berbuntut terhadap Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menghentikan sementara kegiatan Prodi Anestesi dan dan Reanimasi Fakultas Kedokteran (FK) Undip di RSUP Dr Kariadi.
“Semua tahu kita kekurangan dokter spesialis, tentu bukan sikap bijak kalau proses pendidikannya dihentikan. Apalagi dikaitkan dengan pemeriksaan, tidak relevan karena yang berada di situ statusnya mahasiswa dan pengajar. Otoritas kegiatannya pun ada di pengelola Rumah Sakit Kariadi. Terlalu jauh, untuk tidak menyebut mengada-ada kalau itu dikait-kaitkan,” ucap Suharmono. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com