Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Sejumlah 21 bangunan rumah dan komplek kios masuk ke dalam rusak ringan hingga berat. Lantaran adanya tanah gerak yang berada di Dukuh Guyangan Desa Purworejo Kecamatan Pati atau di dekat aliran Sungai Silugonggo.
Kejadian tersebut masih menuai pertanyaan. Adapun kejadian tersebut bermula pada hari Jumat (06/09/2024), namun di hari Sabtu malam (07/09/2024) retakan tanah menjadi lebar. Ada dua rumah dan satu ruko yang hampir roboh.
Menanggapi hal tersebut, Pj Bupati Pati Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan sejauh ini sudah dipantau dan di daerah yang dekat aliran Sungai Silugonggo sangat berisiko berdirinya bangunan, apalagi di musim kemarau dan sungai yang hampir asat.
Sujarwanto menambahkan bahwa daerah Dusun Guyangan Desa Purworejo Kecamatan Pati area Sungai Silugonggo, diketahui merupakan tanah lempung.
Kemudian pihaknya menyampaikan sejauh ini struktur tanahnya maupun ambang batas air sungai masih dikaji mendalam.
“Rumah retak ini sebenarnya sudah kita pantau memang satu masih beresiko karena daerah itu daerah yang lempung,” ujarnya.
Tanah lempung di daerah tersebut, Sujarwanto menyebutkan ‘Zeolit Clay’. Artinya, apabila terkena air bakal mengembang dan sebaliknya apabila tidak ada air maka akan susut dan struktur tanahnya pecah.
“Lempungnya itu sebutannya Zeolit Clay, lempung yang sifatnya mengembang bila kena air dan susut apabila airnya tiada. Pada saat susut ini pasti terjadi rekahan,” paparnya.
Terpisah, anggota Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan) Ari Subekti menduga tanah gerak tersebut salah satu akibatnya dari sungai yang hampir asat.
Selain itu, pihaknya menegaskan bahwa di jalur sungai jangan sampai ada bangunan yang berdiri. Karena dari bangunan yang berdiri di area sungai pasti ada efek negatifnya.
“Seharusnya benar-benar diterapkan sebagaimana adanya, jangan sampai kemudian dengan alasan apapun akhirnya dilegalkan untuk menjadi bangunan-bangunan,” tutupnya. (*)

Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com