palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah (Jateng) berada di angka 10,47 persen atau tercatat 3,7 juta orang. Angka tersebut berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng per Maret 2024.
Meski masih tinggi, namun angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023. Dimana kemiskinan ektrem pada tahun 2023 mencapai 3,79 juta orang atau 1,11 persen.
Jumlah itu turun 87,20 ribu orang, atau 0,30 persen dibandingkan Maret 2023 yang mencapai 3,79 juta orang.
“Beberapa kabupaten dengan angka kemiskinan tinggi, berkontribusi pada angka kemiskinan Provinsi Jateng. Seperti Brebes, Wonosobo, dan Kebumen, angkanya masih di atas Jateng,” ujar Sekretaris Daearh (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno.
Penanganan kemiskinan pun hingga kini masih menjadi hal prioritas dari pemerintah. Namun upaya penanganan tak bisa dilakukan sendiri, melainkan perlu usaha bersama dari berbagai pihak.
Sumarno menilai jika peran Baznas penting dalam membantu menangani kemiskinan melalui program yang dijalankan.
Sementara itu, Ketua Baznas Jateng, Ahmad Darodji mengatakan bahwa pembangunan masyarakat Jateng dapat diwujudkan dengan pengelolaan zakat yang baik.
“Untuk itu perlu sinergi dan kolaborasi antar badan pengelola zakat, bersama semua pemerintah daerah. Kita harus bareng-bareng bekerja keras, untuk mewujudkan potensi zakat Jateng menjadi kenyataan,” jelasnya. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com