DPR RI Ingatkan pemerintah Ancaman Pengangguran usai Maraknya PHK

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Said Abdullah, anggota DPR RI mengingatkan pemerintah akan gelombang pengangguran yang akan terjadi dan perlu diwaspadai.

Ancaman pengangguran ini dinilai meningkat seiring peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI tersebut mengatakan PHK yang dilakukan perusahaan tekstil tentu akan berdampak pada pekerja dan ekonomi di Indonesia.

“Banggar meminta pemerintah mencermati beberapa hal penting, antara lain, pemerintah perlu mewaspadai gelombang pengangguran akibat pemutusan kerja yang terjadi sepanjang Januari 2024 sebanyak 32.064 pekerja dan hampir separuhnya di sektor tekstil. Tren pengangguran juga meningkat pada kelompok pekerja paruh waktu,” kata Said dalam rapat paripurna di Gedung DPR RI, dikutip dari Detik News, pada Kamis (19/9/2024).

Jumlah pengangguran ini nantinya akan berpengaruh terhadap kemiskinan. Tingkat kemiskinan pada posisi 9,03% per Februari 2024.

“Terdapat gap tingkat kemiskinan yang cukup tinggi antara desa sebesar 11,97% dan kota 7,09%. Pemerintah perlu prioritas penanggulangan kemiskinan di pedesaan lebih intensif. Langkah ini bisa mengerem laju urbanisasi sekaligus mendorong program kemandirian pangan nasional,” ucap Said.

Berikut sasaran dan indikator pembangunan tahun 2025:
– Tingkat kemiskinan: 7-8%
– Tingkat kemiskinan ekstrem: 0%
– Tingkat pengangguran terbuka: 4,5-5%
– Rasio gini: 0,379-0,382
– Indeks Modal Manusia: 0,56
– Nilai Tukar Petani (NTP): 115-120
– Nilai Tukar Nelayan (NTN): 105-108. (*)