Pemerintah Berencana Impor Sapi Perah Dukung Makan Bergizi Gratis

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Pemerintah berencana akan mengimpor sapi perah untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dalam hal ini, Kementerian Pertanian (Kementan) membawa investor dari Vietnam berkenaan dengan sektor peternakan di Provinsi Sulawesi Tengah.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan industri sapi perah ini nantinya akan menyediakan susu gratis.

“Investornya, Alhamdulillah mereka tertarik berinvestasi di Kabupaten Poso. Kami mendapatkan arahan dari Bapak Presiden dan Bapak Presiden Terpilih, untuk kita membangun peternakan, dairy cattle untuk produksi susu di sini” terang Amran.

“Ini (investor) merupakan perusahaan terbesar dalam memproduksi susu, kalau investasinya lancar, tiga -sampai lima tahun target produksinya 1,8 juta ton.” Imbuh dia.

Baca Juga :   Sri Mulyani Sentil Bea Cukai Perbaiki Layanan

Saat ini, kebutuhan susu dalam negeri dipenuhi dengan memasukkan produk susu dari luar negeri sebanyak 3,7 juta ton.

“Ini artinya kita memenuhi setengah kebutuhan impor per tahun” tegasnya.

Amran berharap, pemerintah daerah dan pengambil kebijakan terkait menjadi perpanjangan tangan dari pemerintah pusat untuk mendukung program tersebut. Dengan begitu perlu dilakukan akselerasi agar investor ini tidak pindah.

Amran kembali menegaskan, tujuan dari investasi ini adalah untuk mensejahterakan petani, menekan impor, membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan mengurangi kemiskinan.

“Kepada masyarakat Poso, masyarakat Sulawesi Tengah agar mengawal dengan baik. Perusahaan ini sudah memiliki cabang di Amerika, New Zeland, Rusia, Australia, perusahaan ini perlu kita sambut dengan baik” pintanya.

Baca Juga :   Langkanya Kontainer Kosong Sebabkan Sirkulasi Ekspor Impor Kacau

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Vietnam, Denny Abdi mengungkapkan investor dari perusahaan Vietnam untuk membangun Indonesia Emas ini juga tergantung pada lahan yang ada.

“Lahan yang available ada sekitar enam ribu hektar, kemudian bisa diperluas menjadi 60 ribu hektare. Bahkan bisa diperluas menjadi 100 ribu hektare. Dengan 100 ribu hektare dapat memproduksi 1,8 juta ton dengan nilai investasi mendekati satu miliar dollar” katanya.

Camat Lore Timur, Poso, Ferdianto Tarakolo mengatakan pihaknya menyambut baik adanya program ini.

“Kami menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah pusat, dan Bapak Menteri Pertanian untuk mengunjungi wilayah kami yang mempunyai potensi untuk pengembangan sapi perah, dengan langkah awal menggunakan lahan HPL. Sebagai pemerintah daerah dan mewakili masyarakat kami merespon positif akan rencana ini karena akan membuka lapangan pekerjaan dan memperbaiki gizi,” pungkasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati