Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Penggunaan QR Code MyPertamina dalam pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) pertalite dan solar dinilai masih memberatkan masyarakat. Pasalnya, masyarakat yang belum terdaftar di aplikasi, tidak bisa membeli BBM untuk kendaraannya.
Adapun penggunaan barcode tersebut tersebut merupakan kebijakan terbaru dari PT Pertamina Patra Niaga yang akan dilaksanakan mulai 1 Oktober 2024 mendatang.
Markonah, warga asal Kabupaten Pati juga mengeluhkan kebijakan baru tersebut. Ia sempat mengalami kesulitan dalam membeli BBM bersubsidi jenis pertalite saat berada di SPBU Gajamada Rembang. Hal itu dikarenakan pihaknya belum mempunyai barcode atau QR Code MyPertamina.
“Ini aturan apalagi. Ini saya tidak bisa beli BBM di SPBU Gajamada Rembang gara-gara tidak punya barcode. Saya di sini itu orang awam, saya kebetulan pedagang mobil. Semisal saya dapat mobil, mau dijual lagi kebetulan saya ambil terus ada pembeli lagi apa saya harus bikin barcode terus,” ujar Markonah kepada wartawan, Sabtu (28/09/2024).
Lebih lanjut, ia juga mengatakan bahwa pemberlakuan QR Code MyPertamina terkesan tebang pilih atau tidak merata di semua SPBU. Pihaknya juga mempertanyakan alasan mengapa aturan di beberapa SPBU berbeda-beda.
Markonah juga mengatakan bahwa sebelum penerapan aturan, sebaiknya dilakukan sosialisasi kepada masyarakat secara merata. Menurutnya, aturan baru harus dibuat untuk memudahkan masyarakat, bukan malah mempersulit.
“Yang saya heran, di SPBU lain itu ada yang bisa beli pertalite meskipun belum punya barcode. Tapi di SPBU ini kok beda. Ini jelas aturan dari Pertamina tebang pilih, padahal aturan ini kan belum benar-benar ditetapkan. Kenapa satu SPBU dengan SPBU lain aturannya kok beda-beda,” jelasnya.
“Jika harus diberlakukan, sosialisasi harus merata. Jadi tidak hanya berlaku di satu atau dua SPBU. Harusnya aturan dibuat mudah bukan mempersulit masyarakat,” sambungnya.
Pengawas SPBU Gajamada Rembang, Yantoko menjelaskan bahwa penggunaan QR Code MyPertamina untuk pembelian BBM bersubsidi baru diberlakukan tiga hari yang lalu, mengikuti instruksi Sales Branch Manager (SBM) Semarang.
Sementara itu, pihaknya juga mengaku belum dilakukan sosialisasi terkait penggunaan QR Code MyPertamina kepada masyarakat.
“Untuk SPBU saya di SPBU Gajahmada itu tidak bisa, saya mengikuti aturan. Kalau tadi ada kendala error dapat ketentuan 20 liter. Habis buat barcode, ketentuan error saya dikasih toleransi dari SBM suruh ngisi 20 liter,” papar Yantoko.
“Untuk menyampaikan dari menteri belum tahu. Masih melakukan perintah dari SBM Semarang,” lanjutnya.
Sebagai informasi, uji coba pembelian BBM menggunakan QR Code MyPertamina sudah diberlakukan di sejumlah SPBU di Jawa Tengah, seperti di wilayah Rembang, Pati, Grobogan, dan Blora. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com