Duh! Kasus PHK di Jateng Jadi yang Terbanyak di Indonesia

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.comKasus pemutusan hubungan kerja (PHK) di Jawa Tengah menjadi yang terbanyak di Indonesia. Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menunjukkan sepanjang Januari sampai 26 September 2024, kasus PHK mencapai hampir 53.000 orang.

Kasus PHK terbanyak ada di Jawa Tengah yakni mencapai 14.767 orang. Kemudian tertinggi kedua Banten 9.114 orang dan disusul DKI Jakarta 7.469 orang.

Data tersebut berbeda dengan data dari Disnakertrans Jateng karena kemungkinan ada PHK yang belum tercatat dan data PHK pada September 2024 yang belum dilaporkan.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jateng sendiri mencatat ada sebanyak 8.231 tenaga kerja di Jateng yang kena PHK. Jumlah tersebut adalah data sejak Januari hingga Agustus 2024. Sedangkan tenaga kerja yang dirumahkan mencapai 3.719 orang.

“Dari Januari, tercatat sampai dengan akhir Agustus, sebesar 11.950 dengan rincian yang PHK sebesar 8.231 orang dan yang dirumahkan 3.719 orang,” kata Kabid Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Disnakertrans Jateng, Ratna Dewajati.

“Angka ini paling banyak di Boyolali ada 20,19 persen. Kemudian di Pekalongan 15,41 persen, di Kota Semarang 13,79 persen, Purbalingga 9,23 persen, dan di Pemalang 7,92 persen. Lima besarnya itu,” ujarnya.

Sedangkan sektor yang paling banyak melakukan PHK adalah sektor industri tekstil dan garmen. Penyebabnya adalah karena perang Ukraina dan penurunan permintaan akibat memanasnya hubungan Amerika dan Cina.

“Memang mereka itu terdampak adanya geopolitik, perang Ukraina. Jadi bahan baku tekstil itu kan impor, kalau impor membutuhkan waktu lama,” jelasnya.

Ia menyebut, perusahaan melakukan PHK untuk efisiensi dan juga karena kontrak yang sudah selesai, pensiun, mengundurkan diri, penggabungan perusahaan, atau meninggal. (*)