palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Tengah memusnahkan sebanyak 31,75 kilogram narkotika dan 2.425 butir ekstasi pada Rabu (23/10/2024) pagi.
Narkoba yang dimusnahkan tersebut merupakan barang bukti dari sebanyak tiga kasus yang berbeda. Ada sebanyak empat tersangka yang ditetapkan dalam kasus tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut pihak Bea Cukai, Kejaksaan Tinggi, Labfor Polda Jateng dan LBH Geram.
Dirresnarkoba Polda Jateng Kombes Pol Muhammad Anwar Nasir mengatakan bahwa pemusnahan dilakukan dengan menggunakan larutan asam sulfat dan air.
“Pada pemusnahan sebelumnya, kita menggunakan alat incenerator milik rekan BNNP. Saat itu, untuk memusnahkan 52 kg sabu dan 35 ribu butir ekstasi memakan waktu cukup lama, dari pukul 10 pagi hingga 11 malam. Setelah diskusi dengan rekan dari Polda Jabar, kami diperkenalkan metode pemusnahan menggunakan asam sulfat. Ternyata, dari sisi keamanan dan efisiensi waktu, cara ini jauh lebih baik,” jelasnya.
Proses akhir, larutan itu diperiksa oleh Laboratorium Forensik (Labfor) untuk memastikan bahwa zat tersebut tidak lagi positif sebagai narkotika sebelum akhirnya dilakukan disposal.
“Pada proses akhir, Labfor memastikan bahwa hasilnya berubah menjadi zat non-narkotika sebelum dilakukan disposal,” jelasnya.
Sebagai informasi, barang bukti yang dimusnahkan tersebut berasal dari tersangka MNA dan IS berupa sabu seberat 18,7 kg dan ekstasi sebanyak 2.425 butir. Keduanya ditangkap di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas, Jalan Coaster, Semarang Utara pada hari Rabu, (21/8/2024).
Selanjutnya barang bukti sabu-sabu seberat 12 kg dari tersangka VS yang ditangkap di pinggir jalan Kruing VII, Srondol Wetan, Banyumanik pada Sabtu (14/9/2024).
Kemudian barang bukti seberat 1 kg yang melibatkan tersangka WT dari penangkapan di dalam kos yang beralamat di Sawahan, Sawahan, Ngemplak Kabupaten Boyolali pada Jum’at (20/9/2024).
Dirinya menyebut bahwa sabu seberat 18 kg berasal dari jaringan internasional Freddy Pratama yang dibungkus dalam kemasan khas teh China berwarna emas dan hijau. Sedangkan 12 kg sabu lainnya berasal dari Malaysia dengan kemasan yang berbeda.
“Kami terus berupaya mengungkap identitas pelaku dari Malaysia, namun hingga saat ini masih belum teridentifikasi,” pungkasnya. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com