Doa untuk Mualaf yang Diajarkan oleh Rasulullah SAW

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Sebaik-baiknya hidayah datang dari Allah SWT. Hidayah bisa datang kepada siapa saja sesuai dengan kehendak-Nya, termasuk kepada mereka yang baru masuk ke dalam agama Islam atau mualaf.

Dalam Al-Quran surat Al-A’laa ayat 1 sampai 3, Allah berfirman, “Sucikanlah nama Rabbmu Yang Maha Tinggi, yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.”

Bagi mereka yang mendapatkan petunjuk atau hidayah langsung dari Allah SWT untuk memeluk agama Islam, tentu membutuhkan waktu untuk mempelajari tentang Islam. Mereka juga harus meneguhkan keimanan untuk senantiasa mengikuti ajaran Allah SWT dan menjauhi larangannya.

Allah SWT berfirman dalam surah An-Nahl ayat 106,

مَنْ كَفَرَ بِاللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ اِيْمَانِهٖٓ اِلَّا مَنْ اُكْرِهَ وَقَلْبُهٗ مُطْمَىِٕنٌّۢ بِالْاِيْمَانِ وَلٰكِنْ مَّنْ شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّنَ اللّٰهِۗ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ

Artinya: “Siapa yang kufur kepada Allah setelah beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa (mengucapkan kalimat kekufuran), sedangkan hatinya tetap tenang dengan keimanannya (dia tidak berdosa). Akan tetapi, siapa yang berlapang dada untuk (menerima) kekufuran, niscaya kemurkaan Allah menimpanya dan bagi mereka ada azab yang besar.”

Dalam buku Fiqih Islam ‘Wa Adillatuhu karya Wahbah Az-Zuhaili’, mualaf adalah orang-orang yang lemah keislamannya, sehingga mereka berhak diberi zakat. Rasulullah SAW juga mengajarkan kepada umatnya untuk mengamalkan doa kepada para mualaf.

Doa untuk mualaf

Dilansir dari DetikHikmah yang mengutip hadits dari Abu Malik Al-Asyja’i dari bapaknya, bahwa ada seorang laki-laki yang masuk Islam, lalu Nabi SAW mengajarinya salat. Beliau menyuruhnya untuk membaca doa berikut,

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَارْحَمْنِي، وَاهْدِنِي، وَعَافِنِي، وَارْزُقْنِي

Allahummagfirlii, warhamnii, wahdinii, wa’aafinii, warzuqnii.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku, dan kasihanilah aku, dan berilah aku petunjuk, dan maafkanlah aku, serta berilah aku rizqi,” (HR. Muslim).

Dari Imran bin Hushain, dari bapaknya, bahwa saat sebelum masuk Islam, dia pernah mendatangi Nabi SAW karena tatkala dia akan berpaling. Dia bertanya, “Apa yang harus aku ucapkan?”, kemudian Nabi SAW menyuruhnya untuk mengucapkan doa ini,

اللَّهُمَّ قِنِي شَرَّ نَفْسِي وَاعْزِمْ لِي عَلَى أَرْ شَدِ أَمْرِي

Allahumma qinii syarro nafsii wa’zimlii ‘alaa arsyadi amrii

Artinya: “Ya Allah, jagalah aku dari keburukan jiwaku, dan tetapkanlah aku di atas lurusnya urusanku.”

Kemudian dia bertanya kembali setelah dia masuk Islam, “Ya Rasulullah, maka apa yang aku ucapkan sekarang, karena aku telah masuk Islam?”

Nabi SAW menyuruhnya untuk membaca doa ini,

اللَّهُمَّ قِنِي شَرَّ نَفْسِي وَاعْزِمْ لِي عَلَى أَرْ شَدِ أَمْرِي، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَخْطَأْتُ وَمَا عَمَدْتُ وَمَا عَلِمْتُ وَمَا جَهِلْتُ

Allahumma qinii syarra nafsii wa’zimlii ‘alaa arsyadi amrii. Allahummaghfirlii maa asrartu wa maa a’lantu wa maa akhtha’tu wa maa ‘amadtu wa maa ‘alimtu wa maa jahiltu

Artinya: “Ya Allah, jagalah aku dari keburukan jiwaku, dan tetapkanlah aku di atas lurusnya urusanku, ya Allah, ampunilah aku, atas apa yang aku rahasiakan, dan apa yang aku tampakkan, dan atas apapun kesalahan yang aku lakukan, dan apa yang aku sengaja, dan apa yang aku ketahui, serta apa yang tidak aku ketahui,” (HR. Hakim). (*)