Mengapa Allah SWT Mengutus Nabi Isa AS Melawan Dajjal?

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Turunnya Nabi Isa AS menjadi salah satu pertanda dekatnya hari akhir atau hari kiamat. Nantinya, Nabi Isa AS bersama Imam Mahdi akan berperang melawan Dajjal dan membunuhnya.

Nabi Isa AS merupakan salah satu dari 25 nabi yang perlu diketahui umat Islam. Dari banyaknya nabi dan rasul yang diutus Allah SWT, mengapa hanya Nabi Isa AS yang ditugaskan untuk membunuh Dajjal saat hari akhir nanti? Coba simak penjelasan berikut ini!

Mengapa Allah SWT mengutus Nabi Isa AS melawan Dajjal?

Perlu diingat bahwa hanya Allah SWT yang mengetahui alasan pasti mengapa mengutus Nabi Isa AS membunuh Dajjal menjelang hari kiamat nanti. Meski demikian, beberapa ayat Al-Quran bisa jadi sandaran bagi umat musim yang untuk mengetahui alasannya.

Berdasarkan Imam Syamsuddin Al-Qurthubi  dalam bukunya ‘At-Tadzkirah Jilid 2: Bekal Menghadapi Kehidupan Abadi’, Allah SWT ingin menegaskan bahwa Nabi Isa masih hidup hingga menjelang hari kiamat.

Dalam An-Nisa ayat 159, Allah SWT berfirman, “Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.”

Ayat ini membantah anggapan kaum Yahudi yang menyatakan bahwa Nabi Isa AS telah wafat setelah disalib. Dajjal merupakan sosok yang akan diikuti kaum Yahudi karena tipu dayanya yang dahsyat. Dengan demikian, turunnya Nabi Isa AS untuk membunuh Dajjal merupakan suatu kebenaran yang tidak bisa terelakan lagi.

Saat itu, kaum Yahudi tidak akan bisa lari, bahkan jika ada seorang Yahudi yang bersembunyi di balik pohon, batu, atau tembok, benda-benda tersebut akan berseru, ‘Ya Ruh Allah, di sini ada orang Yahudi!’, kemudian Nabi Isa AS akan menemukannya dan dibinasakan.

Selain itu, Allah SWT mengutus Nabi Isa AS untuk melawan Dajjal adalah untuk memenuhi tugas jihad sebagai seorang muslim, dan bergabung dalam umat Nabi Muhammad SAW. Disebutkan dalam Injil yang diabadikan dalam Al-Quran surat Al-Fath bahwa Nabi Muhammad SAW telah dikenal sejak masa Nabi Isa AS.

“Nabi Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap keras terhadap orang-orang kafir (yang bersikap memusuhi), tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud (bercahaya). Itu adalah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu makin kuat, lalu menjadi besar dan tumbuh di atas batangnya. Tanaman itu menyenangkan hati orang yang menanamnya. (Keadaan mereka diumpamakan seperti itu) karena Allah hendak membuat marah orang-orang kafir. Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka ampunan dan pahala yang besar,” (Al Fath: 29).

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahwa Nabi Isa AS akan turun saat fitnah Dajjal mencapai puncaknya, “Isa akan turun pada menara putih yang ada di timur Damaskus,” (HR Ath-Thabrani).

Rasulullah SAW juga bersabda, “Antara aku dan Isa tidak ada seorang Nabi. Sesungguhnya dia pasti akan turun. Apabila kalian melihatnya, maka kenalilah dia! Dia seorang laki-laki yang berperawakan sedang, kulitnya putih kemerah-merahan. Dia mengenakan dua kain mahrudah (diwarnai dengan za’faran), dan seolah-olah kepalanya meneteskan air, padahal dia tidak terkena basah,” (HR. Abu Dawud). (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati