Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Memasuki musim penghujan, namun, sejumlah desa di Kabupaten Pati masih terdampak kekeringan. Hal ini dikatakan Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya.
Desa terdampak mulanya hanya 72 desa di 9 kecamatan. Namun, dengan seiring berjalannya waktu, jumlah desa yang mengalami kekeringan naik, menjadi sebanyak 73 desa yang tersebar pada 10 kecamatan.
Dikatakan Budi bahwa kecamatan terakhir yang mengalami kekeringan terdapat pada Kecamatan Tayu di Desa Luwang.
“10 Kecamatan 73 desa, desa terakhir yang terdampak itu di Kecamatan Tayu Desa Luwang,” ujar Budi kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com.
Kendati demikian, pemberian bantuan pasokan air bersih terakhir pada tanggal 6 November 2024 kemarin. Namun, bantuan pasokan air bersih tersebut dari panitia HUT KORPRI Jawa Tengah sebanyak 25 tangki.
“Barangkali kalau saya tidak salah hitung itu 25 tangki yang terakhir itu sudah kami salurkan sampai hari Rabu 6 November kemarin,” jelasnya.
Masih adanya desa yang mengalami kekeringan, Budi menyampaikan BPBD tidak lagi memberikan bantuan air bersih, dengan pertimbangan hujan di wilayah Bumi Mina Tani sudah mulai turun.
“Setelah itu kami sudah tidak lagi menyalurkan bantuan air bersih ke masyarakat dengan pertimbangan bahwa hujan sudah mulai turun,” pungkasnya.
Sebagai informasi, kecamatan yang mengalami kekeringan tahun 2024 diantaranya, Kecamatan Tambakromo, Jaken, Jakenan, Pucakwangi, Gabus, Winong, Kayen, Sukolilo, Batangan dan Kecamatan Tayu. (*)

Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com