palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kedatangan angin lembut merupakan salah satu tanda kiamat. Nantinya, angin lembut ini akan menyapu dan mencabut roh-roh orang beriman jelang akhir zaman. Selain itu, angin lembut tersebut tak akan menyisakan siapa pun kecuali mereka yang ingkar terhadap Allah SWT.
Penjelasan tentang angin lembut yang berembus menjelang kiamat ini pernah dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya. Dilansir dari DetikHikmah, berikut penjelasan lebih lengkap tentang angin yang akan mematikan roh mukmin.
Angin lembut bertiup jelang hari kiamat
Berdasarkan buku ‘Fitnah & Petaka Akhir Zaman’ oleh Abu Fatiah Al-Adnani, angin lembut akan menyapu orang mukmin, kemudian mencabut roh mereka.
Nabi Muhammad SAW bersabda dalam haditsnya, “Menjelang hari kiamat, akan datang angin yang akan mencabut roh-roh setiap mukmin,” (HR Ahmad, Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Dalam riwayat lain, Abu Hurairah ra dalam kitab ‘Kasyf al-Minan fi ‘Alamat as-Sa’ah wa al-Malahim wa al-Fitan’ terjemahan Ibnu Tirmidzi, disebutkan bahwa angin ini ditiupkan dari arah Yaman. Angin ini juga bukan angin ribut, melainkan berembus lembut dan lebih halus dari sutra.
Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT akan mengirim dari arah Yaman, angin yang lebih halus dari sutra. Maka setiap orang yang di hatinya ada keimanan seberat sawi, rohnya akan dibawa oleh angin tersebut,” (HR Muslim).
Sementara itu, Imam An-Nawawi berpendapat bahwa ada dua angin. Pertama, angin yang berhembus dari Syam, kedua adalah dari Yaman. Angin ini akan menyapu orang-orang beriman, hingga menyisakan orang musyrik tinggal di dunia.
Hadits lain juga dijelaskan, “(…) kemudian Allah SWT mengirimkan angin dingin dari arah Syam mencabut roh setiap orang yang berada di muka bumi yang memiliki iman walau sebiji sawi, sehingga sekalipun di antara kalian ada yang masuk ke dalam perut gunung, angin itu akan mengikutinya dan mengambil rohnya. Tinggallah di muka bumi manusia yang berperilaku jelek, bodoh seperti burung dan akalnya seperti binatang buas yang tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari kemunkaran,” (HR Muslim).
Ada pula pendapat, angin lembut ini bergerak dari salah satu arah pada dua daerah tersebut dan berakhir di daerah lain, sehingga dari sanalah angin tersebut menyebar.
Dalam ‘Asyarah Yantazhiruhal ‘Aalam ‘Indal Muslimin wal Yahuud wan Nashaara oleh Mansur Abdul Hakim yang diterjemahkan Abdul Hayyie al-Kattani dan Uniqu Attaqi, bisa jadi angin tersebut terjadi setelah peristiwa pengangkatan Al-Qur’an. Angin ini mungkin berembus setelah berakhirnya masa kekuasaan Nabi Isa AS dan setelah keluarnya hewan melata. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com