Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Tiga murid TK (Taman Kanak-kanak) di Rembang harus menanggung nasib pilu setelah dikeluarkan dari yayasan lantaran orang tua beda pilihan politik dengan pemilik sekolah.
Ketiga murid tersebut adalah Icha, Bian, dan Chacha yang sebelumnya bersekolah di TK Darul Fiqri di Dukuh Cikalan, Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang.
Menurut penuturan wali murid Icha, Ambarwati, dirinya dipaksa oleh pihak sekolah agar mencoblos pasangan calon (Paslon) tertentu di Pilkada Rembang mendatang. Namun, karena hal tersebut tidak sesuai dengan hati nuraninya, Ambarwati harus terima jika anaknya dikeluarkan dari TK.
“Pada hari Kamis, kami didatangi Pak Joko Suryanto sama Bu Umi sama Bu Ima selaku guru anak saya (di) TK. Lah, di situ Pak Joko bilang kalau anaknya yang sekolah di TK Darul Fiqri harus mencoblos nomor urut 02. Kalau tidak harus keluar,” ungkapnya, pada Sabtu (23/11).
Lebih lanjut, pihaknya yakin bahwa keputusannya benar untuk membela hak pilihnya. Menurutnya, berbeda pilihan merupakan hal yang biasa, sehingga dirinya meminta agar pihak sekolah bisa menghargai keputusannya.
Namun, karena pemilik yayasan tetap pada pendirian, pihaknya tidak bisa menawar lagi dan menerima jika anaknya dikeluarkan.
“Saya bilang, kalau dibagi gimana Bu Umi, boleh apa tidak? Kata Bu Umi, tidak boleh harus semua,” jelas dia.
Senada, Jamilah yang merupakan orang tua Chaca mengaku kaget setelah nama anaknya dicoret dari daftar peserta didik. Pihaknya juga dengan tegas menolak saat diminta memilih Paslon tertentu yang tidak sesuai dengan keinginannya.
“Katanya, Mbak Caca juga di-blacklist tapi kok tidak datang ke rumah. Soalnya Mbaknya sudah dekat sama Mas Juremi. Terus ditanya, ‘kalau mbaknya nyoblos nomor 02 gimana?’ Maaf Bu, saya pilih nomor satu. Terus bilang, ‘ya sudah kalau tidak bisa ya mohon maaf terpaksa harus dikeluarkan dari sekolah’,” jelasnya.
Saat awak media mendatangi TK Darul Fiqri, tidak ada aktivitas apapun di sana, sehingga belum ada keterangan resmi dari Kepala TK Darul Fiqri.
Sebelumnya, Kepala TK Darul Fiqri enggan memberikan keterangan via panggilan telepon, dan hanya bersedia menanggapi jika didatangi langsung ke TK Darul Fiqri.
“Saya belum bisa klarifikasi tentang ini, kalau mau lebih jelasnya bisa datang ke sekolah langsung. Kalau lewat HP saya tidak bisa, mohon maaf ya,” katanya saat itu. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com