palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025, Kakorlantas Polri Irjen Pol. Dr. Drs. Aan Suhanan, M.Si, bersama rombongan melaksanakan survei kesiapan jalur tol, jalur Pantura, serta pelabuhan di wilayah Jawa Tengah.
Kakorlantas mengatakan bahwa pihaknya siap memberikan pelayanan terbaik guna menjamin kelancaran arus lalu lintas saat perayaan Nataru.
“Polri siap memberikan pelayanan terbaik agar masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman dan nyaman. Koordinasi dengan semua pihak terus kami lakukan demi kelancaran Operasi Nataru 2024/2025,” ujar Irjen Pol. Aan Suhanan.
Operasi lalu lintas nantinya akan difokuskan pada titik-titik rawan kemacetan dengan pengelolaan arus kendaraan secara cermat.
Pihaknya memperkirakan jika tahun ini ada kenaikan lonjakan pergerakan masyarakat selama libur Nataru.
“Hasil survei dari Kementerian Perhubungan bahwa untuk tahun ini ada kenaikan lonjakan pergerakan masyarakat selama libur Nataru ada kenaikan 2,8 % dan sebagian besar pergerakan itu ada di pulau Jawa dengan tujuan ke Jawa Tengah maupun Jawa Timur, dan untuk wisata 47 % masyarakat akan melakukan perjalanan wisata salah satunya Jogja dan Semarang ini perlu diantisipasi,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga melakukan langkah antisipasi dalam menghadapi potensi bencana seperti banjir dan tanah longsor termasuk menyiapkan jalur alternatif.
“Untuk titik-titik potensi gangguan keamanan dan keselamatan lalu lintas, sudah diantisipasi oleh dirlantas,” ujar Irjen Pol. Aan Suhanan.
“Kami bersama stakeholder telah mempersiapkan langkah antisipasi menghadapi potensi bencana musiman seperti banjir dan tanah longsor, termasuk memetakan titik rawan serta menyiapkan jalur alternatif untuk memitigasi risiko yang mungkin terjadi,” lanjutnya.
Meningat ada potensi lonjakan mobilitas, jalur fungsional antara Klaten dan Yogyakarta juga dipastikan siap melayani arus kendaraan.
“Pergerakan aglomerasi lokal Jawa Tengah juga sudah dipersiapkan rekayasa lalu lintas yang akan dilaksanakan ketika indikator-indikator angka yang mengharuskan dilakukannya rekayasa lalu lintas dimulai dari kontra flow maupun one way lokal di Jawa Tengah,” ujarnya.
Pihaknya pun akan menyampaikan informasi jalur alternatif dan kondisi lalu lintas kepada masyarakat nantinya lebih awal. Sehingga masyarakat dapat merencanakan perjalanan dengan baik.
“Dari survey dari survei yang ada dari Kementerian Perhubungan Puncak arus mudik terjadi tanggal 22 Desember, namun kita prediksi tanggal 21 dan 22 Desember itu sudah ada peningkatan pergerakan,” jelasnya.
“Kemudian untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di akhir tahun maupun awal tahun dari Polda Jateng akan memitigasi tempat-tempat yang mungkin akan terjadi banjir maka jalur-jalur alternatif akan disiapkan untuk menghindari tempat-tempat yang terkena banjir kami berharap pada masyarakat tetap memperhatikan informasi-informasi yang diberikan oleh stakeholder” pungkas Kakorlantas. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com