palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Islam selalu mengajarkan untuk menjaga kemaluan, hati, dan pikiran. Hal ini dilakukan agar jauh dari syahwat yang datangnya dari setan, serta perbuatan yang bisa merusak moral manusia.
Salah satu kegiatan yang bisa merusak moral adalah kecanduan pornografi. Kebiasaan ini tak hanya merusak otak dan moral, namun juga menghilangkan cahaya di wajah.
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah SAW bersabda, “Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.”
Oleh sebab itu, dianjurkan umat muslim untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT, lebih banyak beribadah dan berdoa untuk melepaskan diri dari kecanduan tersebut. Berikut ini beberapa doa yang bisa dipanjatkan untuk menghindari kecanduan pornografi.
Doa dijauhkan dari pornografi
وَقُلْ رَّبِّ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ هَمَزٰتِ الشَّيٰطِيْنِۙ
wa qur rabbi a’ûdzu bika min hamazâtisy-syayâthîn.
Artinya: “Katakanlah, “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan.”
Doa menghilangkan pikiran kotor
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ ، وَالأَعْمَالِ ، وَالأَهْوَاءِ
Allahumma inni a’udzu bika min munkarootil akhlaaqi wal a’maali wal ahwaa
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlak, amal, dan hawa nafsu yang mungkar,” (HR. Tirmidzi).
Doa terhindar dari perilaku tercela
عُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، مِنْ هَمْزه ونَفْخه ونَفْثه
A’uudzu billahi sami’il ‘aliimi minasy syaithaanirrajiim, min hamazati wa nafkhihi wa naftsihi
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah, Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, dari gangguan syaitan yang terkutuk, dari kegilaannya, kesombongannya, dan syairnya yang tercela,” (HR. Abu Dawud, No. 775. Dishahihkan Syaikh Al-Albani). (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com