palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Dwikorita Karnawati selaku Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan akan cuaca ekstrem yang akan terjadi menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Cuaca ekstrem tersebut lebih tepatnya akan terjadi pada 16 hingga 23 Desember.
Hal ini terjadi karena beberapa fenomena yaitu masuknya Monsun Asia yang membawa uap air hingga Samudera Pasifik. Fenomena ini pun membuat duara semakin dingin.
“Terdapat beberapa fenomena yang terjadi bersamaan dan menyebabkan eskalasi cuaca ekstrem, mulai dari masuknya Monsun Asia yang membawa uap-uap air dan menurunkan hujan yang nyaris terjadi di puncak musim hujan,” kata Dwikorita dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari Detik News pada Selasa (17/12/2024).
Eskaliasi cuaca juga diperparah dengan perairan yang semakin menghangat sehingga membuat Samudera Pasifik yang makin dingin.
Sementara itu, Pj Gubernur Nana Sudjana menyebut wilayah Jawa Tengah memasuki musim hujan dan puncaknya akan terjadi pada Februari 2025 nanti.
“Cuaca ekstrem ini akan melanda Jateng, beliau (Dwikorita) menyampaikan 4 kali lipat lebih berbahaya dari tahun kemarin. Kemarin saja ada kejadian banjir Grobogan dan Demak,” tuturnya.
Ia menjelaskan, ada 14 ancaman bencana di Jateng yang disampaikan BMKG. Potensi bencana itu didominasi banjir, longsor, gempa, serta angin puting beliung.
“Jadi meskipun Jateng punya indeks ketahanan dalam menghadapi potensi bencana 0,76, ini masuk kapasitas sedang,” tutur dia. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com