Pihak Sekolah Bantah Pencabulan terhadap Siswi SD di Rembang

Rembang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Pihak sekolah menepis kabar tentang siswi SD di Rembang yang menjadi korban kekerasan seksual oleh empat temannya.

Kepala Sekolah berinisial AR menjelaskan peristiwa tersebut bukanlah kekerasan seksual. Empat siswa yang diduga pelaku itu disebut sedang merebut kunci pintu dari korban yang disembunyikan di paha depan.

“Kalau masalah cabul saya kira tidak ada. Masalahnya pengakuan dari pelakunya, mereka itu minta kunci yang pengakuannya dibawa oleh korban. Kunci (pintu) sekat antara kelas 5 dan kelas 6, dengan maksud, pintu mau dikunci saja biar kelas 5 dan kelas 6 tidak campur gitu,” terang AR.

“Nah memang pengakuan dari korban kuncinya di dalam sakunya dan sakunya itu tetap ada di area sini, di paha kanan dan kiri sehingga yang dikeroyok,” tambah dia.

AR mengatakan tidak ada perbuatan pelaku yang berusaha untuk melihat bagian sensitif korban hingga ke arah pencabulan.

“Ya di situ bukan melakukan pencabulan, tidak ada yang namanya cabul. Kalau cabul kan anak-anak pasti berusaha melihat yang tidak pernah mereka lihat (kelamin korban), tapi itu tidak terjadi. Jadi anak tersebut ya tetap utuh tetap mengenakan pakaian pramuka,” ungkap AR.

Saat ditanya terkait dengan adanya upaya menusuk bagian kelamin korban menggunakan kayu, AR mengatakan bahwa hal tersebut tidak bermaksud menusuk namun memukul.

“Karena kuncinya di situ (di saku rok di bagian paha depan) dan kebetulan ada anak yang menggunakan benda kayu, nah untuk memukul. Namanya memukul kan ada yang menyodok dan sebagainya,” ujar AR.

Ia lantas menjelaskan saat peristiwa terjadi, semua guru tengah berkumpul mengikuti kegiatan sosialisasi e-rapor di perpustakaan.

“Kejadian seperti itu memang bapak dan ibu guru tidak tahu. Saat kejadian itu waktu jam 09.00 WIB, itu karena waktu istirahat, maka guru-guru mengumpul di ruang perpustakaan untuk mengadakan sosialisasi e-rapor,” ungkap AR.

“Memang ruang kejadian dengan tempat sosialisasi e-rapot itu hanya ada sekat kamar mandi, berarti kan guru-guru mendengar kalau di situ (TKP/ruang kelas) ada suara-suara tidak seperti biasanya (gaduh). Karena waktu itu memang sudah tidak ada pelajaran. Guru-guru sibuk masalah pekerjaan e-rapor, sehingga salah satu guru diminta oleh guru kelasnya, minta tolong supaya anak-anak dipulangkan saja,” pungkas AR. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati