Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Sudah hampir 95 persen dari 15 ribu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Pati beralih ke basis digital dalam melakukan penjualan. Dari jumlah tersebut, didominasi oleh UMKM makanan ringan. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Pati, Wahyu Setyawati.
Ia mengatakan bahwa dalam satu tahun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati pasti menggelar pelatihan digital online. Pemkab juga bekerja sama dengan salah satunya Shopee. Terakhir Pemkab juga bekerja sama dengan PT Telkom di awal Desember 2024.
“Hampir semuanya karena setiap tahun kita pasti mengadakan pelatihan digital online. Jadi setiap tahun itu ada berapa kali kita bekerja sama dengan Shopee, kita kerja sama dengan Tokopedia, terus yang paling terakhir itu awal Desember kita bekerja sama dengan PT Telkom,” ujar Wahyu.
Penjualan UMKM menggunakan basis digital ini berawal dari pandemi. Karena pada saat itu, kegiatan tatap muka dengan orang lain dibatasi.
“Karena pengalaman ketika pandemi, pandemi kemarin kan kita tidak bisa berkumpul tidak bisa berjualan secara fisik di tempat mana kan boleh, mereka rata-rata pelaku usaha itu mikro itu rata-rata terus menggunakan media sosial lewat Instagramnya, dan itu naik nya luar biasa,” jelasnya.
Penjualan berbasis digital, jelasnya, lebih memudahkan penjual maupun pembeli karena waktu yang lebih fleksibel. Penjualan ini juga bisa merambat ke luar daerah.
Kendati demikian, pihaknya berharap agar pelaku UMKM di Pati yang belum menggunakan sistem digital agar ke depannya bisa mencoba.
“Amat sangat, sekarang itu pelaku usaha itu diwajibkan untuk bisa menggunakan media sosial (harus) wajib,” pungkas Wahyu. (*)

Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com