palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Mi instan merupakan makanan yang praktis, mengenyangkan, dan lezat. Meski demikian, penting untuk mengetahui batas maksimal konsumsi mi instan guna menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Meski tidak berbahaya, mi instan minim gizi dan mengandung natrium (garam) yang tinggi. Ini menyebabkan seporsi mi instan tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari orang dewasa maupun anak-anak.
Lantas, berapa kali maksimalnya kita bisa mengonsumsi mi instan? Simak penjelasan berikut ini!
Batas konsumsi mi instan
Dilansir dari Halodoc, mi instan umumnya mengandung nutrisi karbohidrat, lemak, dan protein. Serta, dalam jumlah terbatas memiliki serat, vitamin dan mineral lain yang difortifikasi. Kendati demikian, makanan ini juga mengandung natrium tinggi, serta pengawet, dan perasa buatan.
Perbandingan nutrisi tersebut dianggap kurang memenuhi kebutuhan gizi harian seimbang yang berfungsi menjaga kesehatan tubuh. Maka, untuk mengurangi risiko kesehatan akibat kurangnya nutrisi, penting mengetahui batas aman dalam mengonsumsi mi instan.
Berdasarkan rekomendasi dari ahli gizi, konsumsi mi instan sebaiknya maksimal 1-2 kali per minggu saja. Dengan demikian, asupan natrium dan bahan kimia dalam tubuh tetap dalam batas aman.
Selain membatasi, penting pula mengimbanginya dengan pola makan yang sehat dan seimbang. Perbanyak konsumsi makanan yang kaya vitamin, mineral, dan serat, seperti sayuran, buah, biji-bijian, serta protein seperti telur, daging, dan ikan.
Anda juga bisa mengonsumsi mi instan secara aman dengan mengganti bumbu dengan bahan alami, serta menambahkan tambahan protein dengan telur dan serat berupa sayuran sawi.
Apa risiko terlalu banyak konsumsi mi instan?
Sementara itu, terlalu banyak konsumsi mi instan juga berisiko gangguan kardiovaskular karena kandungan sodium yang tinggi. Ini dapat menyebabkan tekanan darah meningkat, yang berkontribusi pada risiko hipertensi dan penyakit jantung.
Konsumsi berlebihan juga dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Selain itu, konsumsi mi instan secara rutin dikaitkan dengan gangguan metabolik seperti obesitas dan resistensi insulin. Apalagi, mi instan memiliki kandungan lemak jenuh dan kalori tinggi, serta tidak cukup serat dan vitamin. (*)

Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com