BEM Unnes Siap Demo Tolak Kenaikan PPN 12 Persen

Semarang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – BEM KM Universitas Negeri Semarang (Unnes) disebut berencana menggelar aksi demo.

Dalam hal ini, BEM Unnes menolak adanya kenaikan kenaikan Pajak Pertambahan Nasional (PPN) menjadi 12 persen pada 2025.

Hal ini disampaikan oleh Menko Sosial Politik BEM KM Universitas Negeri Semarang (Unnes), Abdul Rozaq Salis.

Ia mengatakan kebijakan kenaikan PPN menjadi 12 persen ini dinilai dapat mencekik warga Indonesia.

“Itu sudah jadi topik pembahasan di kalangan teman-teman mahasiswa. Bagaimana hari ini kita bisa melihat kebijakan negara yang bisa kita katakan merampok rakyat kecil, dengan naiknya PPN ini,” kata Salis, dikutip dari Detik News pada Selasa (24/12/2024).

Aksi demo penolakan kenaikan PPN 12 persen ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan pemerintah dalam menerapkan kebijakan yang memperburuk keadaan rakyat.

Baca Juga :   Beratkan Pelaku UMKM, Penerapan PPN Sembako Tak Langsung Diterapkan Begitu Saja

“Itu juga jadi upaya mengaktifkan propaganda agar seluruh masyarakat tahu bahwasanya kebijakan ini jelas tidak berpihak terhadap rakyat kecil,” tuturnya.

Ia menerangkan dalam waktu dekat akan dilakukan konsolidasi akbar yang membahas penolakan demonstrasi. Konsolidasi ini akan diikuti oleh mahasiswa-mahasiswa Kota Semarang.

“Unnes sendiri hari ini juga sudah ada pembahasan, mengenai konsolidasi. Kemungkinan segera akan ada konsolidasi akbar, jadi tidak hanya teman Unnes (yang demo), tapi secara lebih luas lagi,” jelasnya.

“Dirasa teman-teman secara nasional juga sudah melakukan konsolidasi dan beberapa juga sudah akan melakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan PPN 12 persen,” tambah dia.

Salis menjelaskan jika kenaikan PPN 12 persen ini akan mencekik warga kelang menengah ke bawah.

Baca Juga :   Luhut Sebut Penundaan PPN 12 Persen Masih Digodok, Sri Mulyani Pilih Bungkam

“Pemerintah sudah mengutarakan bahwasanya hanya terkhusus untuk barang mewah. Tapi barang mewah bisa cukup berdampak banyak untuk mahasiswa, seperti kuota yang akan melonjak,” tuturnya.

“Padahal hari ini pendidikan masih belum merata, kemudian cenderung pajak dinaikkan saat ekonomi kita belum stabil dan minat belanja cukup menurun,” tutur dia. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati