palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Pertumbuhan ekonomi di Indonesia akan menghadapi banyak tantangan pada tahun 2025.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Komisioner Pengawas Pengelolaan Investasi Pasar Modal dan Lembaga Efek OJK, Aditya Jayaantara.
Ia menyebut pertumbuhan ekonomi tahun mendatang akan menghadapi ketegangan geopolitik, tren inflasi, suku bunga bank sentral, bahkan juga kebijakan ekonomi Amerika.
“Tantangan yang perlu kita antisipasi, mulai dari tren inflasi dan pertumbuhan PDB global, tren suku bunga bank sentral, dan tentunya tensi geopolitik yang masih berantem, dan kecenderungan arah kebijakan ekonomi dari Uncle Sam, yang menurut pendapat kami cenderung sedikit proteksionistis,” kata Aditya dalam Konferensi Pers Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2024, di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, dikutip dari Detik finance pada Senin (30/12/2024).
Walaupun demikian, Aditya menyebut dampak ekonomi yang cukup hitam ini tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga negara yang lain..
“Alhamdulillah perekonomian nasional kita masih cukup positif dan cenderung stabil. Jadi kalau kita lihat dari pertumbuhan ekonomi kuartal ke-3 tahun 2024,” jelasnya.
“Kita sudah melewati proses pemilihan presiden, pemilihan legislatif dan pilkada yang kita dapat lalui dengan baik untuk menjaga pasar modal kita,” tuturnya.
Kemudian untuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada pada level terendah di 7.036,57 pada tanggal 27 Desember 2024 atau turun 3,25% jika dibandingkan periode tahun lalu di angka 7.272.
“Indeks bergerak cukup dinamis meskipun sempat sentuh titik rendah, namun juga berhasil mencapai all time high sepanjang tahun 2024,” ujar dia. (*)

Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com