palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Program pemerintah makan bergizi gratis (MBG) masih menjadi sorotan masyarakat Indonesia. Pasalnya, program ini disebut mendapatkan alokasi anggaran hingga Rp71 triliun dari APBN 2025.
Program MBG ini mulai diberlakukan pada Senin (6/1/2025) setelah melewati uji coba di beberapa wilayah selama berbulan-bulan. Untuk mendukung kecukupan gizi generasi bangsa, makanan yang disajikan sudah sepantasnya memenuhi nilai gizi seimbang.
Selain dari aspek menu makanan, sebenarnya ada beberapa hal lagi yang perlu diperhatikan untuk menyukseskan program MBG ini, menurut ahli gizi.
“Masalah yang sangat penting sebenarnya adalah kebersihan dan kesegaran makanan. Jangan sampai ada kasus keracunan makanan massal gara-gara MBG,” kata Johanes Chandrawinata, dokter spesialis gizi, dikutip CNN Indonesia.
Proses pengolahan makanan higienis
Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan MBG adalah memastikan tempat untuk mengolah makanan higienis dan memenuhi standar sanitasi.
Peralatan dapur yang digunakan untuk memasak perlu dibersihkan secara berkala, begitu pula tempat makan yang digunakan siswa. Sebelum dimasak, bahan makanan juga perlu dicek kelayakannya dan dibersihkan dengan air mengalir untuk menghindari kontaminasi.
Selain itu, petugas yang bertugas mengolah dan menyiapkan makanan juga perlu menggunakan perlengkapan, seperti sarung tangan, masker, dan celemek.
Menggunakan bahan-bahan yang segar
Selain menjaga kebersihan tempat dan bahan makanan, penting juga memilih bahan makanan yang masih segar. Pasalnya, kebanyakan menu makanan bergizi terbuat dari bahan yang cepat membusuk, seperti daging, ikan, buah, dan sayur.
Pastikan bahan yang akan diolah untuk program MBG masih segar, tidak busuk, bebas dari jamur. Tujuannya, untuk memperkecil risiko masakan basi, bahkan kemungkinan terburuk, yakni keracunan makanan.
Tempat penyimpanan dan penyajian aman
Bahan makanan yang akan dimasak keesokan harinya harus disimpan di tempat yang bersih, serta memiliki suhu yang tepat untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Tak hanya penyimpanan, proses distribusi makanan juga perlu diperhatikan. Bungkus makanan menggunakan pembungkus bebas BPA, atau gunakan wadah stainless untuk menjaga kualitasnya sampai ke tangan penerima.
Pelatihan nilai gizi untuk petugas
Hal yang tak kalah penting terkait penerapan program MBG adalah edukasi dan pelatihan petugas yang terjun langsung di program MBG. Petugas yang menyediakan makanan untuk program ini perlu mengetahui jenis gizi seimbang.
Selain itu, penting pula memberikan edukasi seputar makanan dan minuman apa saja yang bergizi dan berguna untuk pertumbuhan. Petugas juga perlu dilatih untuk mengolah dan menyajikan makanan dengan higienis. (*)

Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com