palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Salah satu amalan yang dianjurkan dilakukan umat muslim dalam menyambut bulan Syaban adalah dengan berpuasa. Rasulullah SAW juga sering berpuasa pada bulan Syaban sebelum datangnya bulan Ramadan.
Hal tersebut disampaikan oleh Sayyidah Aisyah RA, “Bulan yang paling disenangi Rasulullah untuk berpuasa sunnah di dalamnya adalah Syaban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadhan,” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan An-Nasa’i).
Dalam hadist lainnya, ‘Aisyah juga mengatakan, “Aku tidak melihat Rasulullah SAW puasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan, dan aku tidak melihat melihat beliau banyak puasa kecuali pada bulan Syaban”
Kapan Puasa Syaban dilakukan?
Puasa bulan Syaban bisa dilakukan pada 15 hari pertama, yakni Jumat 31 Januari 2025 hingga 14 Februari 2025.
Abu Hurairah ra meriwayatkan, “Sungguh Rasulullah SAW bersabda, ‘Ketika Syaban sudah melewati separuh bulan, maka janganlah kalian berpuasa’,” (HR Imam Lima: Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
Berdasarkan hadist tersebut, apabila sampai tanggal 15 belum berpuasa, maka haram berpuasa pada tanggal 16 sampai akhir Syaban. Sementara itu, as-Sayyid al-Bakri menjelaskan lebih detail terkait puasa bulan Syaban.
Puasa setelah tanggal 16 di bulan Syaban bisa dilakukan apabila menyambung puasa hari-hari sebelumnya. Semisal orang melakukan puasa pada tanggal 15 Syaban, kemudian terus berpuasa pada hari-hari berikutnya, maka diperbolehkan.
Puasa setelah tanggal 16 Syaban juha dibolehkan jika bertepatan dengan kebiasaan puasa, misalnya berpuasa Senin Kamis atau puasa Dawud. Selain itu, puasa juga bisa dilakukan setelah memiliki puasa nazar atau puasa qadha.
Bagaimana niat Puasa Syaban?
نَوَيْتُ صَوْمَ شَعْبَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma sya’bâna lilâhi ta’âlâ.
Artinya, “Saya niat puasa Syaban karena Allah ta’ala” (*)

Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com