palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Pasar Hewan Sragen ditutup sejak tanggal 1 hingga 15 Februari 2025. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen drh Suparno mengatakan, dengan adanya penutupan ini diharapkan bisa menekan kasus PMK dan diharapkan PMK di Sragen bisa nihil.
“Berhubungan dengan penutupan Pasar Hewan Sragen kami sudah mengajukan ke pimpinan dalam hal ini sekda. Sekda sudah menyetujui, tinggal tunggu SE ditutup kembali periode dua mulai 1-15 Februari 2025,” jelasnya dilansir dari Antara Jateng.
Selain itu, penutupan pasar juga untuk mengantisipasi masuknya hewan ternak bergejala PMK dari daerah lain.
“Biar betul-betul clear, pertimbangan Pemkab Sragen biarpun laporan sudah nihil tapi kami lihat daerah sekitar kami, Ngawi, Grobogan, Boyolali masih menyala, kebijakan pimpinan ditutup dua minggu ke depan, sambil dievaluasi perkembangannya,” terangnya.
Penutupan pasar hewan sendiri sudah dilakukan sebelumnya, yaitu sejak 16-31 Januari 2025. Dan kini diperpanjang.
“Alhamdulilah dalam satu minggu ini kasus PMK di Sragen jauh melandai, tiga hari ini tidak ada laporan kematian. Jadi mulai laporan pertama tanggal 29 Desember 2024 sampai hari ini total kasus yang tercatat 1.368, yang sembuh kan 1.165. Tapi kan sisanya yang mati dan yang dipotong,” katanya.
Selain melakukan penutupan pasar, pihaknya juga mendistribusikan 12.500 liter disinfektan dan pemberian vaksinasi sebanyak 1.600 dosis.
“Jadi ada 1.600 ekor sapi sehat yang kami vaksin,” jelasnya. (*)

Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com