Pneumonia di Indonesia Mengalami Kenaikan, Ini Imbauan Kemenkes

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Jumlah penyakit pneumonia di Indonesia mengalami kenaikan selama dua tahun terakhir. Atas hal tersebut, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengimbau kesadaran masyarakat dalam melakukan pencegahan, termasuk vaksin influenza dan PCV.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes RI dr Ina Agustina Isturini menyebutkan bahwa pneumonia kerap terjadi sebagai komplikasi influenza. Komplikasi ini dapat terjadi pada kelompok rentan atau yang memiliki kekebalan tubuh cenderung lemah.

“Komplikasi dapat terjadi terutama pada kelompok rentan. Komplikasi yang terjadi dapat berupa pneumonia, sepsis. Pencegahan harus dilakukan dengan melanjutkan praktek baik mencegah penularan untuk semua penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA),” katanya, dikutip dari DetikHealth.

“(Diimbau) vaksinasi untuk penyakit pernapasan yang tersedia seperti vaksin influenza dan vaksin PCV,” lanjutnya lagi.

Sebagai informasi, terdapat peningkatan signifikan hingga tiga kali lipat. Tercatat ada 330 kasus dengan 53 pasien meninggal dunia di tahun 2023. Pada 2024 mengalami kenaikan dengan total pasien pneumonia mencapai 1.278 dan kasus kematian sebanyak 188.

Sementara itu, pada awal tahun 2025, tercatat 105 kasus dengan 12 pasien meninggal dunia selama bulan Januari.

Untuk selengkapnya, berikut ini informasi yang bisa Anda ketahui terkait pneumonia.

Apa itu Pneumonia?

Dilansir dari laman Kemenkes RI,pneumonia merupakan kondisi peradangan yang terjadi pada jaringan paru-paru. Peradangan ini mengakibatkan alveolus (kantong udara) di paru-paru terisi oleh cairan, sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.

Pada beberapa kasus, pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah dapat mengalami komplikasi berupa penyebaran bakteri dalam aliran darah. Kondisi ini berisiko kegagalan fungsi organ tubuh, yang biasanya ditandai dengan abses paru hingga nanah.

Pneumonia disebabkan oleh infeksi berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri, jamur, protozoa, dan virus. Selain itu, beberapa faktor seperti kebiasaan merokok, penyakit jantung kronis, diabetes militus, polusi lingkungan, hingga penggunaan antibiotik yang tidak sesuai.

Gejalanya, meliputi demam diikuti nyeri kepala dan badan menggigil, batuk tidak berdahak atau berdahak dengan cairan kekuningan, nyeri dada dan napas pendek, mual, muntah, diare, nyeri pada otot dan sendi, serta mudah lelah, hingga denyut nadi yang melemah (100 kali per menit).

Pencegahan bisa dilakukan dengan vaksin influenza dan perawatan yang direkomendasikan, menutup batuk dan bersin dengan tisu atau siku yang ditekuk, mencuci tangan secara teratur, dan memakai masker di tempat ramai atau ruangan dengan ventilasi yang buruk. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati