Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Bupati terpilih, Sudewo mengungkapkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Pati sangat tidak tidak sehat. Pasalnya, belanja pegawai menghabiskan anggaran hingga 45 persen.
“APBD Kabupaten Pati sungguh sangat tidak sehat. Saya tidak berusaha untuk mencari kambing hitam, tidak mencari kesalahan seseorang. Tetapi saya berangkat dari situasi kondisi semacam ini,” ucapnya belum lama ini.
Ia menyebutkan, pegawai honorer menjadi penyebab besarnya anggaran belanja pegawai di Kabupaten Pati. Hal ini dikarenakan honorer tersebut sudah didaftarkan di Badan Kepegawaian Negara (BKN), sehingga pemerintah daerah berkewajiban untuk menggaji.
“Mengapa sampai sebesar itu? Karena banyaknya pegawai honorer yang diterima sebelum tahun 2023 atau tidak salah Oktober 2022, banyak sekali,” ujarnya.
“Apalagi honorer itu langsung didaftarkan di BKN, asal sudah terdaftar di BKN, APBD harus menggaji. Di RS Soewondo itu ada 1.100 sekian pegawai. Pegawai negerinya 569, PPPK 110, honorernya 525, sangat tidak proporsional. Jumlah pegawai negeri dengan honorer itu sama, bahkan lebih besar honorer,” sambungnya.
Sebagai informasi, belanja pegawai merupakan kompensasi dalam bentuk uang maupun barang yang diberikan kepada pegawai negeri, pejabat negara, dan pensiunan serta pegawai honorer yang akan diangkat menjadi pegawai lingkup pemerintah.
Baik sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam rangka mendukung tugas dan fungsi unit organisasi pemerintah. (*)

Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com