palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Puasa Ramadan merupakan ibadah wajib bagi semua umat muslim. Maka dari itu, jika di bulan Ramadan umat Islam berhalangan puasa karena sakit maupun uzur lainnya, maka wajib diganti di lain waktu.
Kewajiban untuk mengganti puasa Ramadan ada dalam firman Allah SWT di surat Al-Baqarah ayat 184 yang berbunyi,
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya: “(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui,” (QS. Al-Baqarah ayat 184).
Membayar atau memenuhi utang puasa ini disebut dengan qadha puasa. Meski qadha puasa Ramadan boleh dilakukan kapan saja, penting untuk mengetahui hari-hari tertentu yang dilarang untuk berpuasa, termasuk untuk mengganti utang puasa.
Saat Idulfitri dan Iduladha
Dalam suatu hadits, Umar bin Khatab ra mengatakan, “Sesungguhnya Rasulullah melarang puasa pada dua hari raya ini; mengenai hari raya Idulfitri, karena merupakan saat berbuka dari puasamu (Ramadan), sedangkan hari raya Iduladha, maka makanlah daging kurbanmu,” (HR Ahmad).
Hari Tasyrik
Hari Tasyrik berlangsung pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah atau tiga hari setelah Iduladha. Dalam riwayat Nabisyah Al-Hadzali, Rasulullah SAW bersabda, “Hari-hari Tasyrik adalah hari untuk makan, minum, dan berzikir kepada Allah,” (HR Muslim).
Hari Jumat
Hari Jumat dianggap sebagai hari raya mingguan bagi umat Islam, maka dilarang untuk berpuasa kecuali sudah berpuasa sehari sebelumnya dan berpuasa sehari sesudahnya. Dari riwayat Jabir bin Abdullah, “Janganlah kalian berpuasa pada hari Jumat, kecuali jika disertai dengan sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya,” (HR Bukhari & Muslim).
Hari syak
Hari syak merupakan hari yang meragukan misalnya bertepatan dengan penentuan awal Ramadan atau akhir Syaban. Dari Ammar bin Yasir, “Siapa yang berpuasa pada hari yang diragukan, berarti dia telah berbuat durhaka terhadap Abul Qasim (Rasulullah SAW),” (HR Tirmidzi, Nasa’i, Abu Dawud & Ibnu Majah). (*)

Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com