palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Akhir-akhir ini banyak warganet yang membahas perbedaan kondisi kulit saat di Indonesia dan luar negeri. Pembahasan ini cukup ramai di media sosial, bahkan tak sedikit pula mereka mengklaim kulit terlihat lebih sehat saat berada di luar negeri.
Adapun beberapa ciri kulit sehat yang dirasakan oleh sebagian besar netizen saat berada di luar negeri adalah pori-pori terlihat mengecil, kulit lebih halus dan kenyal, hingga tampilannya yang lebih cerah dengan warna kulit yang lebih merata.
Lantas, apa yang menyebabkan kulit lebih sehat saat berada di luar negeri? Simak penjelasan berikut ini!
Kenapa kulit lebih sehat saat di luar negeri?
Dilansir dari CNN Indonesia, dokter spesialis kulit, Arini Astasari Widodo menjelaskan bahwa lingkungan tempat tinggal menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kondisi kulit. Beberapa diantaranya, meliputi kondisi air, polusi, kelembapan, dan paparan sinar UV.
“Banyak pasien saya melaporkan bahwa kulit mereka terasa lebih baik atau justru lebih buruk saat bepergian ke negara lain. Perubahan ini sangat dipengaruhi oleh lingkungan,” ujar Arini, dikutip dari CNN Indonesia.
Faktor polusi
Polusi udara tinggi berkontribusi terhadap masalah kulit. Polutan dan partikel udara dapat merusak lapisan pelindung kulit (skin barrier). Sebaliknya, kota dan negara dengan indeks polusi rendah memungkinkan kulit lebih sehat.
Partikel polutan seperti PM2.5, nitrogen dioxide (NO2), dan volatile organic compounds (VOCs) dapat menembus lapisan kulit, menyebabkan stres oksidatif, peradangan, dan hingga mempercepat munculnya tanda-tanda penuaan.
“Kota dengan tingkat polusi tinggi cenderung membuat kulit lebih rentan terhadap jerawat, iritasi, dan kusam,” jelasnya.
Faktor kelembapan
Sementara itu, kelembapan udara di suatu negara juga memengaruhi kondisi kulit. Kelembapan kulit adalah kadar air yang seimbang dalam kulit. Negara dengan udara yang lebih lembap memberikan manfaat karena dapat membantu menjaga hidrasi kulit.
Kulit yang lembap akan tampak lebih cerah, bercahaya, dan kenyal. Sebaliknya, udara kering berpotensi menyebabkan kulit kering dan iritasi.
Faktor kualitas air
Kualitas air di suatu negara juga memengaruhi kesehatan kulit. Pasalnya, air dengan kadar mineral tinggi bisa meninggalkan residu di kulit, dan memperburuk masalah kulit seperti jerawat. Selain itu, air yang tercemar dapat menyebabkan iritasi, alergi, jerawat, dan ruam. Kualitas air dengan kadar mineral rendah dan lebih bersih akan lebih menyehatkan kulit.
Faktor paparan sinar UV
Paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan dapat merusak kulit. Negara dengan paparan sinar matahari lebih intens memiliki risiko penuaan kulit yang lebih tinggi akibat sinar UV. Paparan sinar UV dapat menyebabkan hiperpigmentasi dan kerusakan kolagen yang menjaga kesehatan kulit. (*)

Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com