Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Penggunaan metode maggot dan mesin pencacah secara manual belum mampu menangani masalah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati.
“Ada beberapa metode seperti di sana ada maggot, terus ada lagi pencacah untuk daun-daun dan lain sebagainya, tetapi itu pengurangannya kurang signifikan,” kata Kepala Bidang Kebersihan Persampahan dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, Henri Setiawan.
Meski hasilnya belum maksimal, pihaknya tengah menyiapkan langkah strategis untuk menangani masalah sampah ini. Kemudian, dia juga mengimbau kepada masyarakat agar memilah sampah organik rumah tangga untuk mengurangi volume sampah yang ada di TPA Sukoharjo Pati.
Tak hanya berasal dari rumah tangga, sampah organik juga banyak dihasilkan dari pasar buah dan sayuran. Sampah-sampah yang masuk ini tidak bisa secara keseluruhan ditangani dengan maggot karena kapasitasnya yang terbatas.
“Kalau seperti sampah-sampah organik biasanya dari sisa pasar buah, terus pasar sayuran dan sebagainya itu memang sementara ini sebagai pakan maggot. Tetapi, juga untuk tingkat konsumsinya terbatas,” paparnya.
Tahun 2025, selain ingin mengurangi sampah organik dan plastik, DLH Kabupaten Pati berupaya untuk meminimalisir sampah yang masuk di TPA, sehingga hanya berupa residu atau sampah yang sulit diolah saja.
“Terkait dengan TPA itu diupayakan yang masuk itu hanya residu yang sudah tidak bisa diolah,” pungkas Henri. (*)

Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com