Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Masjid Jami’ Kajen yang terlah berusia ratusan tahun ini, merupakan peninggalan Mbah Ahmad Mutamakkin.
Masjid itu terletak di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Jarak Masjid dengan Makam Mbah Ahmad Mutamakkin kurang lebih sekitar 1 Kilometer.
Masjid dengan corak khas Jawa itu, masih mengedepankan nilai keaslian. Dindingnya pun masih didominasi dari kayu yang diketahui memiliki usia ratusan tahun.
Selain itu, dinding dari kayu tersebut masih terlihat kokoh, khas dengan usianya.
Ketua Museum Kajen sekaligus Pengurus Islamic Center Kajen, Muhammad Zuli Rizal menuturkan, Masjid Jami’ Kajen peninggalan Mbah Ahmad Mutamakkin didirikan sekitar tahun 1695 atau 1711.
Sampai sekarang, usia Masjid itu kurang lebih 300 tahun, dengan mempertahankan keasliannya. Bangunan masjid itu seperti masjid Demak.
“Sekitar 300 tahun yang lalu sampai sekarang masih dipertahankan keasliannya, mirip dengan masjid Demak,” kata Zuli ditemui di halaman Masjid Jami’ Kajen.
Atap masjid tersebut, memiliki gaya tumpang tiga yang terbuat dari dinding kayu jati.
“Masjid ini bergaya tumpang tiga atapnya dan juga terbuat dari dinding jati,” tutur dia.
Dalam Masjid
Bangunan di dalam Masjid Jami’ Kajen disuguhkan pemandangan ornamen simbolik. Diketahui ornamen tersebut memiliki pesan yang mendalam.
Di dalam Masjid itu, terdapat mimbar dan juga hiasan langit-langit yang masih lekat dekat nilai historis.
Selain itu terdapat juga, papan bersurat bersebelahan dengan mimbar masjid dengan ornamen kuntul mucuk bulan.
“Peninggalannya tadi bisa dilihat ada mimbar bersejarah, ada dhairoh atau hiasan langit-langit, dan juga papan bersurat yang terkenal dari mimbarnya ada ornamen kuntul mucuk bulan,” ujar Zuli.
Sebagai Tempat Peribadahan
Masjid Jami’ Kajen menjadi tempat peribadahan para warga dan santri-santri Kajen.
“Masjid ini menjadi pusat peribadahan warga Desa Kajen bahkan santri-santri Kajen,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, Masjid tersebut digunakan untuk kegiatan religi. Pada saat bulan puasa ini, Masjid Jami’ Kajen menjadi titik kumpul para santri maupun warga sekitar.
Hal itu juga, dia berujar, lantaran didukung dengan halaman masjid yang cukup luas serta didukung dengan keindahan bangunnya.
“Pusat untuk kegiatan religi dan lain sebagainya seperti pas bulan-bulan puasa atau bulan-bulan lainnya itu disini menjadi titik kumpul. halamannya cukup luas dan menjadi salah satu simpul pertemuan warga di Desa Kajen,” pungkas Zuli. (*)

Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com