palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) terjadi di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Lembata, El Mandiri mengatakan bahwa kelangkaan terjadi karena kerusakan nozel di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Dengan adanya kondisi tersebut, pihaknya pun mengimbau para pengecer untuk tetap menjual BBM dengan harga yang wajar. Pihaknya juga mengaku tak segan untuk melakukan penyitaan jika ada pengecer yang melanggar.
“Harga yang wajar Rp18.000-Rp20.000 per botol. Jika penjual melanggar, pemerintah akan sidak dan sita,” ujarnya dilansir dari Kompas.
Sementara itu, Wakil Bupati Lembata, Muhamad Nasir mengatakan bahwa pihaknya menemukan harga BMM yang tak wajar di pengecer. Misalnya saja pertalite dijual dengan harga antara Rp20.000 hingga Rp25.000 per botol.
“Jadi ke depannya masih lakukan lagi, kita akan lakukan tindakan tegas. Kalau menjual hanya diperbolehkan pertamax,” jelasnya.
Pihak SPBU diharapkan memperketat pengawasan dan hanya melayani BBM untuk kendaraan yang memiliki dikumen resmi. Personel Ssatpol PP juga akan diterjunkan untuk membantu pengawasan dan menjamin kelancaran distribusi BBM.
“Kita akan turunkan Satpol-PP setiap hari untuk memastikan distribusi BBM berjalan tertib. Hanya kendaraan yang memiliki dokumen resmi yang akan dilayani. Mari kita bekerja sama menciptakan kondisi yang kondusif,” jelasnya.
Untuk mengatasi kelangkaan, pemerintah akan meminta penambahan kuota BBM pada Pertamina dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) serta melakukan pengawasan praktik-praktik ilegal yang bisa merugikan negara. (*)

Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com