Apa Itu IHSG di BEI yang Anjlok Hingga 5 Persen?

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Terjadi penurunan signifikan pada Indeks Harga Saham Gabungan dalam beberapa waktu terakhir. IHSG melemah sebesar 395,86 poin atau 6,12% ke level 6.076 per Selasa (18/3/2025), sehingga mendorong Bursa Efek Indonesia melakukan trading halt.

“Dengan ini kami menginformasikan bahwa hari ini, Selasa, 18 Maret 2025 telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan di PT BEI pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) yang dipicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5%,” kata Sekretaris BEI, Kautsar Primadi Nurahmad dalam keterangan resmi, dikutip MetroTV.

IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melemah di tengah menguatnya bursa saham Asia. Penguatan saham Asia menunjukkan bahwa mayoritas investor sedang optimis, sedangkan jika indeks saham turun, berarti sentimen pasar sedang melemah akibat ketidakpastian ekonomi dan sentimen negatif lainnya.

Baca Juga :   DPRD Soroti Ekonomi Pati Naik Tahun 2021

Apa Itu IHSG?

Dilansir dari laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) atau idxchannel.com, indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi secara berkala.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di Papan Utama dan Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh perubahan harga saham, volume perdagangan, serta sentimen investor di pasar modal.

IHSG menggambarkan kondisi umum pasar saham Indonesia dalam satu indikator tunggal. Sehingga, dianggap sebagai tolok ukur utama dalam menilai performa pasar modal Indonesia secara keseluruhan.

Baca Juga :   Program Padat Karya Bisa Jadi Alternatif Pemulihan Ekonomi Pascabanjir

Dilansir dari laman PT Bursa Efek Jakarta, fungsi IHSG di ekosistem perdagangan saham Indonesia antara lain mengukur sentimen pasar, menjadi acuan dalam pengembangan produk investasi pasif seperti Reksa Dana Indeks dan Exchange-Traded Fund (ETF), dasar mengukur kinerja portofolio atau strategi investasi, pengukuran risiko dan pengembalian investasi, hingga sebagai proksi untuk menentukan alokasi aset dalam portofolio investasi.

Dengan demikian, IHSG merupakan indikator utama dalam menilai performa pasar saham di Indonesia. (*)