palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Pernahkah Anda mengalami kencing berbusa? Meski kerap disepelekan, ternyata busa pada air seni bisa jadi tanda kondisi kesehatan tertentu. Kencing berbusa juga sering dikaitkan dengan kesehatan organ ginjal.
Salah satu fungsi ginjal adalah menyeimbangkan cairan tubuh dengan memproses filtrat untuk menjadi urine. Cairan yang berbusa bisa disebabkan penurunan fungsi ginjal dalam menyaring protein, sehingga terbawa dalam urine yang dikeluarkan.
Selain itu, kencing berbusa juga bisa menjadi tanda-tanda medis lainnya. Dilansir dari beberapa sumber, berikut penjelasan lebih lengkapnya.
Kandung kemih penuh
Salah satu penyebab umum urine berbusa adalah kandung kemih penuh. Kandung kemih merupakan organ tubuh yang berfungsi menampung urine sebelum dikeluarkan dari tubuh. Kandung kemih merupakan organ berongga yang terletak di perut bagian bawah.
Ketika kandung kemih penuh, urine yang dikeluarkan cenderung memiliki aliran deras. Buih dalam air seni disebabkan karena udara terperangkap dalam cairan urine tersebut.
Kekurangan asupan cairan
Dilansir dari Healthline, kencing berbusa juga bisa disebabkan kurangnya asupan cairan dalam tubuh atau dehidrasi. Ini karena jumlah kandungan air dalam tubuh yang lebih sedikit daripada konsentrasi zat terlarut seperti gula, garam, atau protein. Protein memiliki sifat surfaktan, jika dalam jumlah yang lebih banyak, dapat menyebabkan urin berbusa saat dikeluarkan.
Ejakulasi retrograde
Penyebab lain dari urine berbusa adalah ejakulasi retrograde pada pria, dilansir Halodoc. Kondisi ini terjadi ketika air mani masuk kembali ke kandung kemih, tetapi bukan keluar melalui penis saat ejakulasi. Ejakulasi retrograde biasanya dipicu oleh pembesaran prostat, penggunaan obat untuk tekanan darah tinggi, atau perubahan suasana hati.
Penyakit ginjal
Salah satu fungsi vital ginjal adalah menyaring protein dalam darah. Protein ini menjalankan fungsi penting dalam tubuh, seperti menjaga keseimbangan cairan.
Jika seseorang mengalami kerusakan atau penyakit ginjal, protein dapat bocor dari ginjal ke dalam urin. Kondisi ini biasanya disebut albuminuria atau proteinuria, menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK).
Selain itu, terdapat gejala lain penyakit ini, diantaranya kulit gatal, mual, sesak napas, bengkak, kelelahan, tekanan darah tingg, kadar gula darah tinggi, sering buang air kecil atau berkurangnya buang air kecil, muntah, sakit kepala, kehilangan selera makan, penurunan berat badan, kesulitan tidur, nyeri dada, hingga kram otot.
Diabetes
Diabetes dan penyebab lain kadar gula darah tinggi dapat mengakibatkan kadar protein yang lebih tinggi melewati ginjal. Hal ini dapat menyebabkan proteinuria, yang dapat mengakibatkan urin berbusa, menurut National Kidney Foundation.
Seseorang dengan diabetes mungkin mengalami gejala lain termasuk penglihatan kabur, mulut kering, rasa haus terus-menerus, sering buang air kecil, rasa lapar yang meningkat, luka yang tidak kunjung sembuh, kelelahan, penurunan berat badan, sering kesemutan di tangan atau kaki. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com