Dokter Residen Pelaku Pemerkosaan di RSHS Diduga Punya Fetish Orang Pingsan, Apa Itu?

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Pelaku pemerkosaan tiga wanita di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Dokter Priguna diduga memiliki fetish orang yang tidak sadarkan diri atau pingsan. Hal ini diketahui berdasarkan keterangan pelaku saat pemeriksaan oleh penyidik.

Dokter Priguna sendiri merupakan dokter residen dan mahasiswa PPDS anestesi Fakultas Kedokteran Unpad. Menurut pemeriksaan, ia membius para korbannya lebih dulu sebelum melancarkan aksinya di salah satu gedung rumah sakit.

“Itu diakui sendiri oleh tersangka,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat Kombes Surawan saat dihubungi, Kamis (10/4/2025), dikutip dari CNN Indonesia.

Lantas, sebenarnya apa yang disebut dengan fetish tersebut? Simak penjelasan selengkapnya berikut!

Apa itu fetish?

Dilansir dari Very Well Mind, fetish merupakan suatu hal, bisa benda atau bagian tubuh nonseksual yang disebut bisa membangkitkan hasrat seksual, misalnya sepatu atau kaki, hingga orang pingsan seperti yang dimiliki Dokter Priguna. Fetish ini umumnya dimiliki oleh pria.

Fetish sebenarnya merupakan istilah umum yang tidak berbahaya. Namun, ini menjadi masalah jika fetish yang dimiliki tersebut mengganggu kehidupan sehari-hari maupun menimbulkan ancaman bagi orang-orang sekitar.

Belum banyak penelitian untuk mengeksplorasi mengapa fetish berkembang pada seseorang. Namun, beberapa teori telah dikemukakan, bahwa faktor biologis, budaya, emosional, dan sosial mungkin berperan.

Psikolog Prancis Alfred Binet adalah orang pertama yang menggunakan istilah fetish dalam konteks pada tahun 1887. Penelitian telah menunjukkan bahwa ada suatu objek nonseksual yang mungkin merangsang seseorang, salah satunya sepatu bot.

“Fetish juga dapat muncul akibat perilaku seksual yang tidak pantas selama masa kanak-kanak atau akibat pelecehan seksual,” ujar psikiater Kenneth Rosenberg, dilansir WebMD.

Kendati demikian, fetish tak termasuk ke dalam golongan gangguan psikologis. Hanya saja, fetish bisa mengarah ke gangguan psikologis jika memicu masalah yang intens dan berkepanjangan. Selain itu, faktor kepribadian juga mungkin berperan dalam memicu fetish.

Mengutip Healthline, survei tahun 2014 yang diterbitkan dalam Candian Journal og Human Sexuality, seseorang yang lebih dominan cenderung memiliki fetish. Ini karena mereka memiliki keinginan yang lebih besar untuk mengendalikan, ekstroversi, harga diri, dan kepuasan hidup.

Meski demikian, mengenai penyebab munculnya fetish masih harus dilakukan penelitian lebih lanjut.(*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati