Kendalikan Hama Tikus, Petani di Pati Lakukan Gropyokan

Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com Ledakan populasi hama tikus dalam beberapa bulan terakhir menjadi ancaman serius bagi petani di Kabupaten Pati. Jumlah tikus yang meningkat hingga dua kali lipat telah menyebabkan kerugian besar, mulai dari gagal panen hingga meningkatnya biaya tanam ulang.

Menanggapi hal ini, para petani bergerak cepat dengan melakukan aksi gropyokan. Aski ini merupakan kearifan lokal yang sudah turun temurun dilakukan.

Menurut salah satu Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian (Dispertan) Kabuaten Pati, Ummi Hudaefah, petani memanfaatkan momentum ketika tikus berada di dalam lobang dengan mengocor air ke seluruh ladang. Dengan begitu, lobang akan terisi air yang berakibat tikus keluar karena dorongan volume air yang melimpas.

“Kan ada leng (lobang di tanah), tempat mereka (tikus) bersembunyi. Lobang bolongan dikocor pakai air dari selang yang dihubungkan dengan mesin pompa air, kan kalau ada tikus terus keluar, terus petani yang ikut tadi siap-siap gebuk pada bawa kayu,” ujar PPL yang bertugas di Kecamatan Kayen tersebut.

Menurutnya, ada lobang yang memang dibuat oleh para petani agar tikus masuk ke sana. Lobang yang dibuat tidak terlalu dalam, sehingga saat diberikan air, tikus langsung muncul ke permukaan.

“Lobang gak begitu dalam saat dibuat, digrojog bentar terus pada keluar, tetapi memang harus kerjasama banyak orang karena saat ke luar, tikus langsung lari kemudian kami mengejar, mecegat, akhirnya dipukuli sampai mati,” jelasnya.

Ia mengatakan, aksi gropyokan memang perlu kerjasama yang solid antar petani karena melumpuhkan tikus tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi, kadangkala tikus menyerang balik atau tak terkendali merusaki tanaman lagi.

“Seketika memang tikus tidak langsung mati, perlu beberapa gebukan. Makanya gropyokan tidak bisa dilakukan sedikit orang, harus kerjasama banyak orang,” terangnya.

Ummi mengaku, pihaknya bersama petani telah melakukan aksi gropyokan di sejumlah desa di Kecamatan Kayen, seperti Desa Talun, Desa Srikaton, dan Desa Boloagung.

“Kegiatan gropyokan sejauh ini saya ikuti di Talun, Boloagung, Srikaton juga,” paparnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati