palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Warga maya dihebohkan dengan karya patung biawak di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo karena mirip dengan aslinya.
Namun, ternyata patung dengan hasil yang maksimal tersebut dibuat dengan dana minimalis.
Melalui akun @sosmedkeras di media sosial X pun menyinggung karya patung biawak ini.
“Tugu gajah gresik dan tugu pesut mahakam menangis melihat karya ini,” tulisnya.
Ketua Karang Taruna Kecamatan Selomerto, Ahmad Gunawan Wibisono menjelaskan jika patung ini digagas oleh karang taruna. Patung biawak mempunyai ukuran 7 meter.
“Dari situ muncul gagasan untuk membuat patung yang ikonik. Karena dari dulu di sini itu banyak biawak, jadi akhirnya membuat patung biawak,” ujarnya saat ditemui di lokasi patung biawak, Senin (21/4/2025).
Seniman Wonosobo, Rejo Arianto membutuhkan waktu 1,5 bulan untuk pembuatan patung. Gunawan menjelaskan jika patung ini belum selesai 100 persen.
“Untuk proses pembuatannya sekitar 1,5 bulan, tapi ini sebenarnya belum selesai, nanti mau dibuatkan taman. Kalau yang membuat itu orang Wonosobo, seniman,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat tidak ingin menjelaskan jumlah anggaran tersebut.
“Anggarannya sangat minimalis dan cukup untuk membuat patung yang cukup bernilai. Pemerintah daerah kan nggak punya duit, jadi tidak dianggarkan lewat APBD. Justru kami memantik, menyentuh teman-teman BUMD. Kami punya BUMD yuk, gotong royong,” kata Afif saat ditemui di rumah dinasnya, Senin (21/4/2025).
“Tentu bangga dan saya berterima kasih karena melalui Mas Ari ini bisa mewujudkan keinginan masyarakat,” imbuhnya.
Ditemui secara terpisah, Seniman pembuat patung biawak, Rejo Arianto mengaku kerap berutang terlebih dahulu saat belum ada anggaran untuk membuat patung biawak.
“Sebagai seniman itu (nominal anggaran) sebetulnya kurang etis. Kalau tahu prosesnya, saya mengawali saja sampai ibaratnya berutang dulu sampai nanti ada anggaran lagi,” kata dia.
“Wah kalau Rp 1 miliar itu banyak, kalau memang anggarannya segitu saya siap bangun di empat penjuru mata angin,” ujarnya.
Bahkan Ari menyebut harus membeli dan memelihara patung biawak terlebih dahulu sebelum membuat patung.
“Sebelum melakukan pembuatan patung, saya sempat beli dan pelihara biawak. Agar kita tahu karakternya, jadi patung yang dibikin bisa terasa hidup,” kata Ari. (*)
Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com