6 Makanan Khas Indonesia Ini Ternyata Hasil Akulturasi Budaya

palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Indonesia memiliki beragam kuliner khas, yang tak hanya unik namun juga lezat. Berbagai hidangan kuliner ini berasal dari budaya masyarakat tempo dulu, yang resepnya dibuat dan lestarikan secara turun-temurun.

Tak hanya berasal dari budaya masyarakat setempat saja, beberapa santapan khas Indonesia berikut ini ternyata merupakan akulturasi dari beberapa budaya berbagai negara, termasuk budaya Tiongkok, India, hingga Belanda.

Lantas, apa saja makanan khas Indonesia yang merupakan akulturasi budaya dengan negara lain? Simak selengkapnya berikut ini, dilansir dari laman Kemenparekraf.go.id!

Bakso

Bakso disebut merupakan makanan hasil akulturasi dengan budaya Tingkok. Bakso berasal dari bahasa Hokkien, yaitu ‘bak-so’ yang berarti ‘daging giling’. Makanan ini pertama kali dibuat oleh Meng Bo, seorang pemuda di Dinasti Ming.

Saat itu, ia ingin membuat makanan yang lembut dan mudah dikonsumsi untuk ibunya. Bakso kemudian dibawa ke Indonesia oleh pedagang Tiongkok dan mengalami adaptasi dengan bahan-bahan lokal seperti daging sapi, ayam, dan rempah-rempah khas Indonesia.

Bakpia

Bakpia dikenal sebagai jajanan khas Yogyakarta. Namun, ternyata makanan ini merupakan akulturasi budaya Jawa dan Tiongkok. Bakpia berasal dari dialek Hokkian, Tou Luk Pia, yang berarti kue atau roti berisi daging.

Bakpia awalnya dibuat dengan isian daging dan minyak babi, kemudian resepnya dimodifikasi dan disesuaikan dengan lidah masyarakat Yogyakarta. Saat ini, bakpia sudah memiliki banyak variasi tanpa campuran minyak babi, misalnya isian kacang hijau, isian cokelat, hingga isian keju.

Semur

Semur merupakan hidangan hasil akulturasi budaya Belanda. Nama makanan ini berasal dari bahasa Belanda ‘smoor’ yang berarti makanan yang direbus dengan tomat dan bawang secara perlahan. Biasanya semur berisi daging sapi yang dimasak hingga empuk.

Ada satu ciri khas yang membedakan semur Indonesia dengan Belanda adalah kombinasi rempah cengkeh, pala, dan kayu manis yang memberikan cita rasa unik dan lezat.

Perkedel

Perkedel merupakan makanan berasal dari Belanda, dari kata frikadel. Frikadel merupakan daging cincang yang dihaluskan dan digoreng. Seiring waktu, perkedel menjadi makanan yang populer dan mengalami berbagai variasi di setiap daerah.

Setelah disesuaikan menurut selera orang Indonesia, perkedel dibuat dengan bahan utama kentang, telur, dan bumbu, serta terkadang dengan tambahan daging atau ikan.

Soto

Soto merupakan kuliner nusantara hasil akulturasi budaya Indonesia dengan India. Hidangan ini identik dengan kuah yang kental seperti makanan berkuah khas India. Dulu, soto Betawi menggunakan bahan ghee, sejenis mentega asal India. Namun, ghee yang dikenal di Indonesia adalah minyak samin, yang juga dapat membuat hidangan lebih gurih, lezat, dan aromatik.

Martabak telur

Martabak telur juga merupakan hasil akulturasi budaya India. Makanan ini diyakini berasal dari India, ‘Murtabak’, yakni sejenis roti pipih yang diisi dengan berbagai bahan, seperti daging, telur, atau sayuran.

Abdullah bin Hasan al-Malibary, seorang warga India yang pandai memasak, memperkenalkan Murtabak ke Indonesia, khususnya di Lebaksiu, Tegal, Jawa Tengah. Ia bertemu dengan Ahmad bin Abdul Karim, seorang pemuda asal Lebaksiu, dan mereka menjadi sahabat. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati