Semarang, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Wali Kota Semarang, Agustina membangun ruang diskusi dengan mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Diponegoro (BEM Undip) pada Minggu (4/5/2025).
Ruang diskusi tersebut menjadi wadah menyampaikan pertanyaan, aspirasi, dan masukan terhadap pembangunan Kota Semarang ke depan.
“Ini membuktikan bahwa Undip hadir bukan sebagai pengamat, tetapi sebagai pelaku dalam narasi besar pembangunan bangsa,” ujarnya.
Pihaknya juga mengapresiasi mahasiswa Undip yang mengambil peran menyuarakan isu keadilan, lingkungan, pendidikan, dan hak masyarakat dengan cara yang inspiratif.
Agustina mengatakan bahwa semasa mudanya, ia juga aktif sebagai aktivis. Dan hal itu memberinya banyak manfaat dan pengalaman. Ia pun belajar mengenai keberanian, kepekaan sosial, dan pentingnya dialektika dan pengambilan keputusan.
“Organisasi bukan sekadar rapat dan proposal, tapi jalan panjang yang penuh ketekunan dan ketabahan,” ungkapnya.
Pihaknya pun akan memastikan jika kebijakan kota ke depannya bisa menjawab kebutuhan pemuda. Menurutnya, kepemimpinan harusnya bukan hanya hadir, tetapi juga membentuk arah dan menciptakan perubahan.
Pemkot juga akan membuka ruang partisipasi melalui Musrembang pemuda, Musrenbang disabilitas, Musrenbang perempuan, dan Musrenbang pariwisata.
Sesi diskusi, mahasiswa sempat menyinggung isu pengembangan budaya dan priwisata. Terkait hal itu, Agustina berkomitmen mengembalikan kegiatan yang mengangkat narasi budaya lokal.
“Budaya adalah titik penting yang harus dikedepankan, harus ada simbol budaya apa yang kita angkat dan dikomunikasikan. Seperti dalam film Korea, kita juga harus serius mengangkat budaya secara detil dan terstruktur,” ujarnya.
Agustina juga menanggapi keluhan mahasiswa yang menyoroti minimnya transportasi publik ke Tembalang.
“Sudah enam tahun belum ada pembelian bis baru. Semoga anggaran mencukupi atau bisa dicarikan mitra investor. Trayek ke Tembalang penting, dan perlu solusi sistemik dari titik-titik strategis seperti Patung Diponegoro,” jelasnya.
Sedangkan terkait pencemaran logam berat akibat aktivitas industri, Agustina mengatakan bahwa penanganan lingkungan menjadi prioritas RPJMD baru.
“Benar IPAL belum cukup. Akan ada kajian besar untuk program aksi 2026, termasuk pengadaan alat ukur pencemaran dan inspeksi industri. Tahun ini juga terus ditambah area hijau melalui hutan kota,” tuturnya. (Adv)

Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com