palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Puluhan saksi diperiksa terkait insiden ledakan pemusnahan amunisi TNI yang tak layak pakai di Garut. Saksi tersebut sebanyak 25 anggota TNI dan 21 warga sipil, sehingga total sudah 46 saksi menjalani pemeriksaan oleh TNI.
“Tim investigasi sudah meminta keterangan beberapa saksi, dari masyarakat ada 21 orang, dan dari unsur TNI ada 25 orang,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, Kamis (15/5/2025), dikutip CNN Indonesia.
Lebih lanjut, Wahyu menyampaikan bahwa petugas tengah mencocokan keterangan para saksi dengan fakta dan temuan di lokasi kejadian. Pihaknya juga mengusut peristiwa yang terjadi, baik sebelum maupun sesudah terjadi ledakan.
“Ada juga beberapa unsur yang perlu diuji, sehingga itu memerlukan waktu. Kami memohon doa dan juga memohon pengertian kepada semua pihak untuk memberikan kesempatan kepada tim investigasi yang sedang bekerja di lapangan,” ujarnya.
Pemeriksaan juga dilakukan untuk mengetahui penyebab warga sipil berada di lokasi pemusnahan amunisi milik TNI tersebut.
Sebelumnya Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Kristomei Sianturi mengatakan bahwa keberadaan warga sipil di lokasi untuk mengumpulkan sisa-sisa serpihan logam. Menurutnya, hal itu sudah jadi kebiasaan.
“Informasi yang kami dapat, kebiasaan yang ada, adalah apabila setelah peledakan itu masyarakat mendekat,” kata Kristomei, Senin (12/5/2025).
“Kenapa mereka mendekat? Dalam rangka untuk mengambil sisa-sisa serpihan logam, tembaga, besi dari munisi-munisi yang sudah diledakkan tadi. Karena itu punya nilai jual,” ujarnya. (*)

Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com