Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Teguh Bandang Waluyo ikut angkat bicara soal kebijakan sekolah lima hari.
Ia mengatakan, pihaknya akan mengkaji kebijakan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati tersebut. Pasalnya, DPRD Kabupaten Pati belum mengetahui sekolah lima hari bermanfaat atau tidak.
“Kita kaji dulu, apakah itu bermanfaat atau tidak (untuk anak-anak),” ucapnya kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com, baru-baru ini.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Pati resmi menetapkan kebijakan sekolah lima hari mulai tahun ajaran 2025/2026 mendatang. Kebijakan ini berlaku untuk jenjang Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah Pertama.
Langkah ini bertujuan meningkatkan efektivitas serta produktivitas belajar siswa dalam lingkungan yang lebih tertata. Penerapan lima hari sekolah dirancang dengan penyesuaian agar siswa tetap aktif dan seimbang.
Bupati Pati, Sudewo menyatakan program lima hari sekolah ini untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memperkokoh karakter para siswa. Sehingga siswa Kabupaten Pati disiplin dan tidak menggunakan waktu luang untuk bermain.
”Siswa tidak boleh main handphone, gadget. Kalau di hari libur ndak papa. Bahkan kami fasilitasi dengan wifi gratis,” ungkapnya.
Ia juga meminta pihak sekolahan untuk membiasakan para siswa dengan kegiatan penguatan karakter dan jiwa cinta tanah air. Dirinya mencontohkan seperti kerja bakti hingga menyanyikan lagu bertema nasionalisme. (Adv)

Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com