palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Setan dan jin disebut memiliki nafsu, seperti yang dimiliki manusia. Nafsu sendiri merupakan dorongan atau keinginan batin kuat, bisa bersifat baik maupun buruk. Meski demikian, setan hanya memiliki nafsu buruk, seperti keinginan untuk menyesatkan manusia.
Setan dan jin juga memiliki nafsu syahwat, bahkan bisa menyukai manusia meski manusia tidak bisa melihatnya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam ‘Majmu’ al-Fatawa’, jin merasuk ke dalam tubuh manusia, terkadang karena syahwat, hawa nafsu, atau jatuh cinta.
Lantas, bagaimana cara menghindari dicintai jin? Simak penjelasan yang kami rangkum berikut!
Memperbanyak zikir dan doa
Dilansir dari Konsultasisyariah.com, cara agar tidak dicintai jin adalah dengan meningkatkan keimanan kepada Allah SWT dan berzikir kepada-Nya. Zikir yang bisa diamalkan adalah zikir pagi dan petang agar dijauhkan dari gangguan makhluk yang nampak maupun yang tidak nampak.
Ibnul Qoyim mengatakan,
أذكار الصباح والمساء بمثابة الدرع كلما زادت سماكته لم يتأثر صاحبه، بل تصل قوة الدرع إلى أن يعود السهم فيصيب من أطلقه
Artinya: “Zikir pagi dan sore ibarat baju besi. Semakin banyak lapisan lempengnya, senjata tidak akan bisa menembus pemakainya. Bahkan, kekuatan baju besi bisa mencapai keadaan, dimana tombak bisa mental dan balik menyerang orang yang melemparnya.”
Jangan tidur tanpa busana
Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
سِتْرُ ما بَيْنَ أَعْيُنِ الْجِنِّ وَبَيْنَ عَوْرَاتِ بَنِي آدَمَ ، إِذَا خَلَعَ الرَّجُلُ ثَوْبَهُ أَنْ يَقُولَ : بِسْمِ
Artinya: “Tabir penutup antara pandangan mata jin dengan aurat bani adam (manusia) adalah apabila seseorang melepas pakaiannya, dia membaca: bismillah. (HR. Ibnu Adi, at-Thabrani dalam Mu’jam al-Ausath – al-Mathalib al-Aliyah, al-Hafidz Ibnu Hajar, no. 37).
Menghindari maksiat
Allah berfirman dalam surat az-Zukhruf ayat 36,
وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ
Artinya: “Barangsiapa yang berpaling dari peringatan ar-Rahman (Al Quran), kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.”
Mendekatkan diri ke Allah SWT
Sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu pernah bercerita, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah membuat garis dengan tangannya kemudian bersabda,
هَذَا سَبِيلُ اللهِ مُسْتَقِيمًا
Artinya: “Ini jalan Allah yang lurus,” Lalu beliau membuat garis-garis di kanan-kirinya, dan bersabda,
هَذِهِ السُّبُلُ، لَيْسَ مِنْهَا سَبِيلٌ إِلَّا عَلَيْهِ شَيْطَانٌ يَدْعُو إِلَيْهِ
Artinya: “Ini adalah jalan-jalan yang bercerai-berai (sesat) tidak satu pun dari jalan-jalan ini kecuali di dalamnya terdapat setan yang mengajak orang untuk melewatinya.”
Selanjutnya beliau membaca firman Allah,
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ
Artinya: “Dan sungguh, inilah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan (yang lain) yang akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa,” (HR. Ahmad 4437 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth). (*)

Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com