palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk selalu bersabar dan tidak mudah marah. Meski demikian, sering kali setan menggoda manusia, sehingga emosinya tersulut dan terjerumus dalam kesesatan.
Umat Islam dianjurkan untuk menjaga dirinya dari godaan setan, termasuk dengan menahan amarah. Kesabaran merupakan perilaku yang tidak hanya diganjar dengan ketenangan pikiran, namun juga pahala dari Allah SWT.
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berusaha menjaga diri, maka Allah menjaganya, barangsiapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorang pun yang dianugerahi sesuatu yang melebihi kesabaran,” (HR Bukhari No 1469).
Lantas, apa yang harus kita lakukan saat tersulut emosi dan tidak sengaja marah? Simak penjelasannya berikut ini!
Apa yang harus dilakukan saat tersulut emosi?
Dilansir dari NU Online, saat kita tersulut emosi, penting untuk mengendalikan emosi tersebut agar tidak menimbulkan kerusakan. Caranya, dengan membaca istighfar, diam, mengambil posisi yang lebih rendah saat marah, misalnya dengan duduk.
Nabi Muhammad juga bersabda “Orang yang kuat itu bukanlah orang yang pandai bergulat, akan tetapi orang yang kuat itu adalah orang yang mampu menahan dirinya ketika marah,” (HR Bukhari dan Muslim).
Kendati demikian, perlu kita ingat bahwa memaafkan segala hal yang menjadi pemicu amarah merupakan keputusan yang mulia. Dengan begitu, kita bisa hidup damai daripada menyimpan dendam.
Selain anjuran di atas, penting membaca doa berikut saat marah,
أعُوذُ بالله من الشيطان الرَّحيم
A’udzu billahi min asy-syaithaani ar-rajiimi
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk.” (HR Bukhari dan Muslim)
Doa tersebut dikisahkan dari Sulaiman bin Shurad RA berkata, “Ada dua orang saling memaki di hadapan Rasulullah SAW, saat itu kami sedang duduk di sampingnya. Salah seorang dari keduanya memaki temannya dengan sangat marah, sehingga tampak mukanya memar merah.
Rasulullah SAW lalu bersabda, ‘Sesungguhnya saya mengetahui sebuah kalimat yang apabila diucapkan, maka marah kalian akan hilang, yaitu: A-‘uudzu billaahi minasy-syaithaanir-rajim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk)’,” (HR Muslim).
Selain itu, bisa juga membaca doa ketika marah yang lebih panjang dengan lafaz berikut,
أعُوذُ بالله من الشيطان الرَّحيم اللهم اغْفِرْلِي ذَلِبِي وَأَذْهَبْ غَيْظَ قَلْبِي وَأَجِرْنِي مِنَ النَّارِ
A’uudzu billahi minasy syaithaanir rojiim. Allahummaghfirlii dzanbi wa adzhib ghoizha qalbii wa ajirnii minan naar
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan Syaitan yang terkutuk. Ya Allah, ampunilah aku, lenyapkanlah amarah dari hatiku dan peliharalah aku dari siksa neraka,” (HR Ibnu Sunni)
Selain itu, diajarkan pula doa ini,
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ ذَنْبِيْ ، وَأَذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِيْ ، وَأَجِرْنِيْ مِنَ الشَّيْطَانِ
Allâhummaghfirlî dzanbî, wa adzhib ghaizha qalbî, wa ajirnî minas syaithâni.
Artinya: “Tuhanku, ampunilah dosaku, redamlah murka hatiku, dan lindungilah diriku dari pengaruh setan.” (*)

Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com