Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kalangan pondok pesantren di Kabupaten Pati dinilai mulai terbuka untuk mengembangkan kewirausahaan.
Plh Kementerian Agama Negeri Kabupaten Pati, Abdul Hamid menyebut setidaknya ada kurang lebih 20 sampai 30 ponpes yang mengembangkan kewirausahaan. Meskipun jumlah tersebut belum terlalu banyak, namun pihaknya yakin tahun yang akan datang ada penambahan.
“Yang punya sampingan untuk pengembangan ekonomi pengembangan kewirausahaan belum terlalu banyak. Bisa jadi sesuai dengan berjalannya waktu nanti ada penambahan,” ujar Abdul Hamid kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com.
Hamid mencontohkan pengembangan kewirausahaan ada di ponpes Al istianah Desa Plangitan Kecamatan Pati. Selain itu, tambah dia di Kecamatan Dukuhseti juga ada ponpes yang mengembangkan kewirausahaan sektor kelapa kopyor.
“Al istianah Plangitan ada pengembangan pertanian, kemudian di Gunungwungkal ada Pengembangan Madu, terus Peternakan juga ada, Dukuhseti ada pengembangan kelapa kopyor,”jelasnya.
Namun pengembangan kewirausahaan itu, jelas dia bukan fungsi utama dari ponpes. Hal itu dilakukan untuk menambah skill santri untuk membekali ilmu kewirausahaan.
“Tetapi itu bukan fungsi utama mereka, itu hanya sampingan untuk proses pengembangan pesantren,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kabupaten Pati masih banyak ponpes yang fokus terhadap pengembangan pendidikan agama dan karakter. Berdasarkan data education management information system (EMIS) terdapat sekitar 300 ponpes di Kabupaten Pati.
“Kalau pesantren ada beberapa tipe pesantren yang di Pati lebih banyak masih berorientasi pada pengembangan pendidikan secara akademik, maupun pendidikan secara tingkah laku dan penguatan karakter,” jelasnya. (*)

Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com