Pati, palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Hadi Santoso, menyampaikan bahwa para petani garam di wilayahnya tetap semangat memproduksi garam meskipun menghadapi tantangan cuaca yang tidak menentu.
Kondisi cuaca yang berubah-ubah seperti saat ini memang berdampak pada volume produksi garam. Meski sempat mengalami penurunan volume produksi, semangat para petani tetap tinggi untuk menjaga pasokan garam di pasaran.
Menurut Hadi Santoso, ketidakstabilan cuaca, terutama hujan yang datang secara sporadis menghambat proses penguapan air laut yang menjadi tahap penting dalam produksi garam.
“Produksi tetap ada, namun volume agak berkurang karena sering hujan,” ujarnya kepada palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com saat dikonfirmasi, Senin (23/6/2025).
Luas lahan tambak garam di Kabupaten Pati mencapai sekitar 2.901,62 hektar. Lahan ini tersebar di empat kecamatan pesisir, yaitu Batangan, Juwana, Wedarijaksa, dan Trangkil.
Kecamatan Batangan memiliki lahan tambak garam terluas dengan total sekitar 1.321 hektar, diikuti oleh Juwana seluas 657 hektar, Wedarijaksa mencapai 522 hektar, dan Trangkil sekitar 401 hektar.
Dengan luas lahan garam itu, Kabupaten Pati menjadi salah satu penyumbang produksi garam terbesar di Provinsi Jawa Tengah. Aktivitas produksinya turut membantu dalam memenuhi kebutuhan lokal dan menjaga stabilitas harga garam di pasar.
Lebih lanjut, Hadi berharap produksi garam di Kabupaten Pati dapat kembali meningkat ketika musim kemarau tiba. Dengan demikian, ketahanan pangan dan ekonomi masyarakat di pesisir tetap terjaga. (*)

Wartawan palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com