palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Warga asal Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, Rafa Ramadhani (12) kini dirawat di RSUP Kariadi Semarang setelah digigit oleh ular weling. Ular ini merupakan jenis yang berbisa dan sangat mematikan.
Dilansir dari Kompas.com, Humas RSUP Kariadi, Aditya, mengungkapkan, bahwa sebelumnya Rafa dirawat di RSI PKU Muhammadiyah Pekalongan sebelum akhirnya dirujuk ke rumah sakit pada Juli, 9 Juli 2025. Sampai saat ini, kondisi Rafa masih dipantau secara penuh oleh tim medis rumah sakit di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) untuk mendapatkan perawatan medis lanjutan.
Menanggapi kasus tersebut, Professor Mirza Dikari Kusrini, Pakar Herpetologi Institut Pertanian Bogor, mengingatkan masyarakat akan bahaya bisa ular weling (Bungarus Candidus). Menurutnya, jenis ular ini memiliki racun neurotoksin yang mampu menyerang sistem saraf dan berpotensi menyebabkan kelumpuhan otot, termasuk otot pernapasan.
Prof. Mirza menjelaskan bahwa waktu bertahan hidup seseorang setelah digigit ular weling sangat bergantung pada jumlah bisa yang masuk, lokasi gigitan, hingga kondisi tubuh korban. Ular berbisa kadang menghasilkan gigitan kering tanpa bisa, tapi jika tidak mendapat penanganan medis, korban bisa mengalami gagal napas dalam waktu 4-24 jam.
Dirinya menyarankan agar luka tidak dihisap, disayat, atau diberi ramuan tradisional, serta menyarankan untuk melepas cincin atau gelang di sekitar area gigitan.
Habitat ular weling dapat ditemukan di berbagai tempat seperti hutan, semak, area pertanian, bahkan mendekati pemukiman. Ular weling aktif di malam hari, sering berada di tempat lembap seperti selokan, pekarangan hingga tumpukan kayu.
Jika menemukan ular weling di sekitar rumah, segera menghubungi petugas pemadam kebakaran, komunitas penyelamat satwa atau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat untuk evakuasi. (*)

Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com