palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Nama Sahdan Arya viral karena jabatannya sebagai Ketua RT 007 RW 008 di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Arya memimpin 150 keluarga dengan total 750 jiwa di usianya yang baru 19 tahun. Jabatan ini baru ia miliki sejak Mei 2025 dengan memperoleh total 126 suara.
Dirinya mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk para penasihat dan tokoh 10 lingkungan. Dalam menjalankan tugasnya, Arya didampingi dua pemuda seumuran lainnya, yaitu Vemmas Wahyu Rianto (20) sebagai Sekretaris RT dan Riski Saputra (21) sebagai Bendahara. Mereka disebut sebagai tiga sekawan yang ditandai sebagai wajaht baru kepemimpinan tingkat warga.
Tiga sekawan ini merepresentasikan gaya kepemimpinan ala Gen Z yang serba sat-set, santai dan responsif. Arya terkhususnya menyebutkan bahwa keinginanya menjadi pemimpin lantaran dirinya yang suka terhadap pembangunan dan keterlibatan sosial.
Gaya Pendekatan yang Nyantai tapi Sat-set
Kepemimpinan seorang Gen Z direpresentasikan melalui tindakan Arya yang memimpin melalui pendekatan yang membumi dan responsif berbekal pada kepekaanj digital dan gaya komunikasi khas anak muda.
“Kita kan Gen Z, nyantai dan slow. Tapi kalau misalnya ada kerusakan apa-apa, kami pengennya cepat kelar, sat-set. Kalau untuk pendekatan ya kita nyantai,” jelasnya dalam lansiran idntimes.com.
Arya telah membawa prioritas kerjanya sejak awal menjabat,salah satunya adalah pengecoran jalan di lingkungannya. Perbaikan jalan ini menjadi langkah antisipatif untuk mencegah banjir. Dirinya mengingat bahwa di belakang pemukiman warga terdapat aliran kali yang kerap meluap saat hujan deras.
Tak hanya infrastruktur, Arya juga menyiapkan beberapa program lainnya seperti berbagi sembako menjelang Ramadan hingga pembelian hewan kujrban setiap Idul Adha. Ada pula program bantuan sosial untuk warganya.
Buktikan Kualitas dengan Tindakan
Meski sempat diremehkan karena usia, Arya memilih menjawabnya dengan kerja nyata. Keviralan dirinya bermula ketika tindakannya mengecor jalan di umur kepemimpinannya yang baru dua bulan. Awalnya proyek ini direncanakan akan mulai pada Agustus 2025, namun karena ada insiden truk terguling di Jalan Kelapa Hijau akibat jalan rusak, Arya memutuskan untuk mempercepat pekerjaan.
Pengecoran jalan sepanjang 100 meter didanai sepenuhnya dari swadaya masyarakat. Menghabiskan dana sekitar Rp20 juta yang dikumpulkan dari hasil patungan warga serta dana operasional RT yang belum tersentuh sejak ia menjabat.
Selain itu, bantuan sebesar Rp200.000 diberikan kepada warga yang sakit dan Rp500.000 bagi warga yang meninggal lengkap dengan kain kafan, papan nisan hingga ongkos gali kubur.
Pembangunan infrastruktur dan program lainnya didukung oleh Biaya Operasional Pemerintah (BOP) sebesar Rp2000.000 per bulan yang diterima oleh pengurus RT. Selain itu, terdapat pula iuran warga sebesar Rp10.000 setiap bulannya yang dialokasikan untuk bantuan sosial dan kebutuhan keamanan lingkungan.
Warga berharap Arya bias menjadi inspirasi bahwa anak muda bisa menjadi pemimpin. (*)

Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com