palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Provinsi Riau ternyata merupakan kesengajaan yang dilakukan untuk membuka lahan sawit.
Hal itu sebagaimana yang disampaikan Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan. Belakangan, karhutla memang terjadi di sejumlah wilayah di Riau. Peristiwa itu bahkan terjadi serentak dan merata.
“Tiba-tiba kok ada karhutla di mana-mana, terutama di perbatasan kita dengan Malaysia itu ada di Rokan Hilir (Rohil), Dumai, dan Rokan Hulu (Rohul),” ujarnya dilansir dari Detik.
Setelah ditelusuri dan dicari titik apinya, diketahui jika kebakaran yang tercatat hampir 1.000 hektare (Ha) itu merupakan kesengajaan.
Penyelidikian pun dilakukan Polda Riau dan jajaran polres. Mereka mengecek pemilik serta pengelola lahan untuk mencari tahu tersangkanya.
“Setelah mencari titik api, yang bisa kita simpulkan ini adalah disengaja. Setelah itu baru kita cek kepemilikan lahannya, siapa yang mengelola lahan tersebut,” jelasnya.
Saat ini, sudah ada 29 orang yang ditetapkan sebagai tersangka pembakaran hutan.
“Dari keseluruhan di satu minggu terakhir ini, kita dapati 29 tersangka dari 23 LP dan kita akan berkembang,” ujarnya.
Sementara itu, motif pembakaran hutan rata-rata dilakukan untuk membuka lahan sawit.
“Karena itu modusnya dari pembukaan lahan baru dan replanting 25 tahun tebas, tebas, nggak tebas dia bakar,” jelasnya.
BPBD Riau mencatat jika karhutla terjadi di 12 kabupaten/kota di Riau. Total lahan terbakar mencapai nyaris 1.000 hektare.
“Total luasan lahan terbakar 927 hektare lebih,” ujar Kabid Kedaruratan BPBD Riau, Jim Ghafur.
Kebakaran hutan dan lahan terparah terjadi di Rokan Hulu 229 Ha, kemudian Rokan Hilir 194 Ha. (*)

Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com