palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com – Potongan plastik kecil dengan panjang kurang dari lima milimeter yang dapat membahayakan lautan dan kehidupan perairan kita disebut dengan mikroplastik. Plastik menjadi jenis sampah laut yang paling umum ditemukan di lautan dan di danau-danau besar.
Mikroplastik berbentuk sampah plastik dengan panjang kurang dari lima milimeter atau seukuran penghapus pensil. Mikroplastik berasal dari berbagai sumber termasuk potongan plastik besar yang telah pecah, butiran resin yang digunakan untuk pembuatan plastik, atau manik-manik plastik kecil buatan yang digunakan dalam produk kesehatan dan kecantikan.
Selain itu, sejenis mikroplastik lainnya adalah potongan-potongan polietilena buatan yang sangat kecil yang ditambahkan sebagai bahan pengelupas pada produk kesehatan dan kecantikan, seperti beberapa pembersih dan pasta gigi.
Partikel-partikel kecil ini dengan mudah melewati sistem penyaringan air dan berakhir di laut dan danau-danau besar, sehingga menimbulkan potensi ancaman bagi kehidupan akuatik.
Menurut United Nations Environment Programme (UNEP), mikroplastik pertama kali muncul dalam produk perawatan pribadi sekitar 50 tahun yang lalu, seiring plastik semakin menggantikan bahan-bahan alami.
Hingga tahun 2012, masalah ini masih relatif belum diketahui, mengingat banyaknya produk yang mengandung mikroplastik di pasaran dan kurangnya kesadaran konsumen. Untuk itu, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) sebagai bidang studi yang sedang berkembang berusaha meneliti permasalahan mikroplastik.
Metode lapangan standar digunakan untuk mengumpulkan sampel mikroplastik sedimen, pasir, dan air permukaan yang telah dikembangkan dan setelahnya akan diuji. Nantinya, protokol lapangan dan laboratorium akan memungkinkan perbandingan global jumlah mikroplastik yang terlepas ke lingkungan, yang merupakan langkah pertama dalam menentukan distribusi akhir, dampak, dan nasib sampah ini. (*)

Redaksi palevioletred-jellyfish-458835.hostingersite.com